Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dwiarso Budi Santiarto Resmi Dilantik Jadi Wakil Ketua MA Non-Yudisial  
Advertisement . Scroll to see content

MA: Belum Ada Permohonan Maaf dari Desrizal atau Asosiasi Pengacara

Jumat, 19 Juli 2019 - 17:21:00 WIB
MA: Belum Ada Permohonan Maaf dari Desrizal atau Asosiasi Pengacara
Mahkamah Agung (MA) saat konferensi pers terkait penyerangan pengacara Tomy Winata, Desrizal ke hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)
Advertisement . Scroll to see content

"Dan di dalam kode etik itu ada etika-etika yang harus dilaksanakan dan sudah ada sanksi-sanksi yang diterapkan pada anggotanya yang melanggar kode etik tersebut. Jadi itu harapan dari pihak IKAHI agar Peradi memproses menurut ketentuan kode etik tersebut," tutur Andi.

IKAHI Mengutuk

Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) menyesalkan aksi main pukul pengacara Tomy Winata itu. Ikahi menuntut Desrizal diproses pidana sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Menuntut keras agar pengacara tersebut diproses secara pidana sesuai ketentuan hukum yang berlaku serta diproses dalam sidang etik profesi untuk profesi mempertanggungjawabkan pelanggaran etika advokat yang telah dilakukannya," kata Ketua Umum PP Ikahi, Suhadi di Gedung MA.

Dia menuturkan, tugas pokok pengadilan dari tingkat pertama sampai kasasi adalah menerima, memeriksa dan memutus perkara yang diajukan. Sedangkan hakim memiliki peran penting yang memutus perkara tersebut.

Dia menyayangkan adanya kekerasan terhadap hakim di ruang persidangan, terlebih pelaku tersebut adalah seorang pengacara profesional. "Tindakan yang dilakukan oleh pengacara tersebut merupakan tindak pidana dan melanggar etika profesi advokat yang seharusnya dijunjung tinggi oleh pengacara tersebut," ujar Suhadi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut