Mahfud Ingatkan Jangan Mimpi Indonesia Emas jika Demokrasi dan Hukum Tidak Seimbang
JAKARTA, iNews.id - Pakar hukum tata negara Mahfud MD mengungkapkan pentingnya keseimbangan antara penegakan demokrasi dan hukum di Indonesia. Tanpa itu, cita-cita Indonesia Emas 2045 akan sulit tercapai.
Mahfud menjelaskan, demokrasi tanpa adanya penegakan hukum akan menimbulkan anarkisme. Sebaliknya, hukum tanpa demokrasi akan menimbulkan kesewenang-wenangan.
"Tahu kan? Itu hukum dibuat sesukanya. Tidak pakai demokrasi, tidak pakai aspirasi, menimbulkan kesewenang-wenangan," kata Mahfud saat dalam pembukaan sekolah Hukum PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Mantan menko polhukam itu mengaku sering menyampaikan tidak hanya demokrasi yang perlu ditegakkan, namun juga hukum. Keduanya harus dibangun secara seimbang.
"Jika demokrasi dan hukum tidak dibangun dan ditegakkan secara seimbang, maka sulit bagi kita membangun Indonesia Emas itu. Jangan mimpi Indonesia Emas," ujarnya.
Mahfud mengungkapkan sistem hukum Indonesia mengalami pergeseran dari rula of law menjadi rule by law. Dia menegaskan rule by law sedang tumbuh menjadi penyakit dalam sistem hukum.
"Di dalam penyakit kita, di dalam penyakit itu sekarang saudara, sekarang ini Indonesia terjadi pergeseran dari rule of law ke arah rule by law," kata Mahfud.
Dia menjelaskan rule of law merupakan prinsip hukum yang menyatakan Negara harus diperintah oleh hukum. Sebaliknya, rule by law adalah prinsip hukum yang dilaksanakan berdasarkan keputusan para pejabat.
"Kalau enggak ada hukumnya, diatur hukumnya ada. 'Saya ingin ini', 'Enggak ada hukumnya Pak', 'Buat'. 'Sudah ada Pak aturannya tapi nggak ini', 'Batalkan, revisi'. Itulah rule by law, dan gejala seperti ini sedang tumbuh di Indonesia," tutur dia.
Editor: Rizky Agustian