Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mahfud MD Sebut Utang Whoosh Wajib Dibayar, Dugaan Korupsi Tetap Harus Diselidiki
Advertisement . Scroll to see content

Mahfud MD Buka Suara Tanggapi Tudingan Luhut dan Erick Thohir Terlibat Bisnis PCR

Minggu, 14 November 2021 - 17:42:00 WIB
Mahfud MD Buka Suara Tanggapi Tudingan Luhut dan Erick Thohir Terlibat Bisnis PCR
Menko Polhukam Mahfud MD buka suara menanggapi tudingan pejabat negara terlibat bisnis PCR. (Foto Dok Kemenko Polhukam)
Advertisement . Scroll to see content

Mahfud mengatakan pemerintah berebutan dengan negara-negara besar yang juga panik untuk membeli APD dan obat-obatan. Kontroversi antar dokter, antar ahli agama, antar sosiolog menurutnya juga semakin membuat masyarakat panik.

Dalam situasi seperti, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kata Mahfud mendorong perguruan tinggi melakukan penelitian, membuat vaksin, obat, dan APD. Atas seruan Presiden itu, muncul lah kegiatan industri masker di berbagai daerah, muncul obat-obatan tradisional seperti minuman pokak, ramuan telor-jahe, obat sedot antivirus, dan sebagainya.

Kemudian, bermunculan pula hasil penelitian dari berbagai kampus. Salah satunya yaitu UGM yang memperkenalkan G-Nose dan dari Unair lahir lima racikan obat untuk mengobati Covid-19 sesuai dengan tingkat komplikasinya. 

Dalam situasi itu pula banyak kelompok masyarakat merespons seruan DPR, termasuk Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir yang mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (SGI). Adapun tujuannya guna membantu masyarakat dalam pengadaan obat dan alat test Covid-18.

Menurut dia, tak semua pengadaan berbayar, namun juga ada yang gratis. Dia mengaku dalam hal ini tidak bermaksud untuk membela Luhut dan Erick Thohir. Sebab dia hanya menjelaskan konteks kebutuhan masyarakat kala itu.

"Saya tak bermaksud membela LBP dan Erick, saya hanya menjelaskan konteks kebutuhan ketika dulu kita diteror dan dibuat horor oleh Covid-19, dan ada kebutuhan gerakan masif untuk mencari alat tes dan obat. Silakan terus diteliti, dihitung, dan diaudit. Masyarakat juga punya hak untuk mengkritisi. Nanti akan terlihat kebenarannya," tuturnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut