Mahfud Sindir Penanganan Kasus Vina Tak Profesional, Cenderung Ada Permainan
JAKARTA, iNews.id - Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyoroti penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada tahun 2016. Dia menilai, penanganan kasus ini cenderung tidak profesional, bahkan terkesan ada permainan.
Mahfud heran, buronan kasus ini baru ditangkap 8 tahun kemudian setelah viral film Vina: Sebelum 7 Hari.
“Nah, sesudah muncul Vina: Sebelum 7 Hari itu, lalu kasus ini muncul lagi. Dulu lari itu ke mana orang gitu? Itu kan resmi diumumkan buron 3 orang, namanya a, b, c, d. Nah ini baru muncul kasus ini,” kata Mahfud di kanal YouTube pribadinya, Selasa (11/6/2024).
Dari konstruksi kasus tersebut, Mahfud menilai ada ketidakprofesionalan dalam penanganan kasus ini. Sikap yang tidak cakap dan tidak hati-hati termasuk dalam ketidakprofesionalan.
"Unprofessional mungkin kurang cakap, kurang hati-hati, itu tidak profesional. Tapi kalau ada permainan untuk melindungi seseorang atau mendapat bayaran dari seseorang untuk mengaburkan kasus itu sudah sebenarnya sebuah permainan yang jahat,” ujar Mahfud.
“Nah saya cenderung ini lebih dari unprofessional, ada permainan. Lha kenapa? Dia dulu dia dihadirkan 8, karena katanya yang 3 sudah lari, 8 sudah dihukum penjara, kalau ndak salah ada yang dihukum seumur hidup ya, hukumannya panjang-panjang,” kata Mahfud.
Mahfud menyoroti, satu tersangka yang terakhir ditangkap yakni Pegi Setiawan justru mengaku bukan pelaku. Sementara 2 buron lain tiba-tiba dianggap tidak ada oleh polisi.
“Konyolnya lagi, padahal dulu resmi di dalam berita acara, resmi di dalam rilis yang diumumkan itu bahwa buron 3 orang. Sekarang sudah mulai ketahuan ada 2 masalah, satu Pegi ditangkap, sementara mulai muncul kesaksian bahwa orangnya bukan itu dan Peginya sendiri mengaku ndak tahu. Pegi yang sekarang ditangkap, apakah Pegi ini namanya yang sekarang ada? Apakah ini namanya sekedar kambing hitam,” katanya.
Editor: Reza Fajri