Massa Milad Ke-113 Muhammadiyah di Jakarta Membeludak, Tahun Depan Digelar di GBK
JAKARTA, iNews.id - Peserta Milad ke-113 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta membeludak, Minggu (23/11/2025). Lebih dari 2.000 kursi yang disiapkan panitia terisi penuh sejak pukul 06.00 WIB sementara peserta terus berdatangan hingga memadati trotoar sekitar Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kramat, Jakarta Pusat.
Ketua Panitia Milad PWM DKI Jakarta, Prof Bunyamin, menyebut antusiasme warga melampaui perkiraan panitia.
“Jam 6 pagi sudah banyak yang datang. Kursi yang disiapkan dua ribu tidak mencukupi,” ujarnya.
Ia menuturkan sebagian peserta bahkan datang berkelompok dengan sepeda motor, sepeda, dan angkutan kota.
Bunyamin menambahkan, keramaian ini menjadi sinyal kuat bahwa kegiatan milad di Jakarta membutuhkan ruang yang lebih besar. Panitia dan PWM DKI Jakarta mulai mempertimbangkan Gelora Bung Karno (GBK) untuk penyelenggaraan tahun depan.
“Melihat jumlah yang hadir, GBK bisa menjadi pilihan untuk milad berikutnya,” kata Bunyamin.
Keramaian itu juga disoroti Ketua PWM DKI Jakarta, Dr Akhmad Abubakar. Ia mengatakan lokasi perayaan yang semula direncanakan di Kompleks MPR dipindah ke Gedung Dakwah karena pertimbangan teknis, termasuk akses parkir. Namun perubahan lokasi tidak mengurangi minat warga.
“Jumlahnya membeludak sampai sulit bergerak di sekitar lokasi,” ujar Akhmad.
Ia menyampaikan apresiasi kepada warga dari berbagai cabang dan ranting yang datang dari berbagai penjuru Jakarta.
Akhmad menegaskan bahwa antusiasme ini menjadi dorongan bagi PWM untuk menyiapkan agenda besar berikutnya.
Ia membuka kemungkinan kolaborasi dengan PWM wilayah sekitar agar pelaksanaan di GBK dapat diwujudkan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Abdul Mu’ti yang menjadi pembicara utama menyampaikan bahwa usia 113 tahun bukan hanya momentum perayaan, tetapi pengingat tentang kerja nyata persyarikatan.
“Kita bersyukur karena Muhammadiyah berkembang besar, tapi jangan sampai merasa cukup,” ucap sekretaris umum PP Muhammadiyah itu.
Dia mencontohkan aspek pertumbuhan organisasi, termasuk 31 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara. PCIM termuda berada di Timor Leste, sementara di Malaysia berdiri Rumah Hamka dan usaha kuliner Wasola (Warung Soto Lamongan) yang dikelola kader Muhammadiyah setempat.