Menag Yaqut Kaji Sistem Tanazul, Atasi Kepadatan di Mina saat Ibadah Haji
JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengkaji sistem tanazul untuk mengatasi kepadatan di Mina saat prosesi ibadah haji. Sistem ini dia lontarkan saat rapat evaluasi haji di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
“Saya minta Pak Dirjen beserta jajaran agar memikirkan bagaimana tanazul ini bisa kita terapkan secara sistemik dan menjadi solusi atas kepadatan Mina ini,” kata Yaqut dalam keterangan Kemenag, Jumat (9/8/2024).
Tanazul adalah memisahkan diri dari rombongan atau kelompok terbang (kloter). Dalam ibadah haji, istilah tanazul sering digunakan untuk menyebut jemaah yang proses kepulangannya tidak berbarengan dengan rombongannya, bisa pulang lebih awal (tanazul dini) atau lebih akhir.
Dalam konteks mabit di Mina, tanazul dipahami sebagai jemaah yang memisahkan diri dari rombongannya di kloter untuk pulang lebih awal ke hotel di Makkah, tidak tinggal di tenda Mina. Mereka yang ambil pilihan kembali ke hotel ini kemudian akan mabit di sekitar jamarat.
Selama ini, tanazul saat Mabit di Mina dilakukan oleh jemaah secara sendiri-sendiri. Ke depan, Menag berharap ini bisa dilakukan secara lebih sistemik dan terukur.
Menag juga meminta jajarannya untuk membahas secara detail tiap permasalahan yang berpotensi kembali muncul di penyelenggaraan ibadah haji 2025. Termasuk terkait kepadatan Mina.
“Saya selalu mengingatkan devil is in the details. Kita harus melihat secara detail agar mengetahui kekurangannya, jangan kasih celah sedikit pun," kata Yaqut.
Editor: Reza Fajri