Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemendikdasmen Harap Konferensi Internasional LKLB Perkuat Toleransi dan Jaringan Pendidikan
Advertisement . Scroll to see content

Mencermati Merdeka Belajar Menteri Nadiem Makarim

Jumat, 08 Oktober 2021 - 09:50:00 WIB
Mencermati Merdeka Belajar Menteri Nadiem Makarim
M Aminudin (Foto: Dok Pribadi)
Advertisement . Scroll to see content

M Aminudin
Peneliti Senior Institute for Strategic and Development Studies (ISDS)
Pengurus Pusat Alumni Unair
Staf Ahli Pusat Pengkajian MPR RI 2005
Staf Ahli DPRRI 2008/Tim Ahli DPD RI 2013

MENTERI Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim ingin melakukan perubahan besar dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dia mengubah sistem pengukuran prestasi siswa dari standar nasional menjadi internasional. Selain itu mengubah ujian nasional menjadi asesmen nasional selaras dengan numerasi literasi standar internasional.

Apa yang diproyeksikan Mendikbudristek sebagai Merdeka Belajar lebih banyak project base learning untuk mengasah kompetensi yang jauh lebih penting dari menghapal. Dalam perspektif ini melalui project base learning anak-anak didik diharapkan bisa mengasah kemandirian, kreativitas, dan karakter.

Nadiem menilai project base learning memegang peran penting untuk melepas sekat-sekat di dunia pendidikan. Merdeka Belajar adalah melepaskan sekat antara dunia industri dan universitas, melepas yang disebut belajar, mengabdi pada masyarakat dan riset, melepaskan sekat fakultas dan universitas. Sekolah/kampus, semua semua perusahaan, lembaga riset, dan organisasi nirlaba kelas dunia bisa menjadi mini universitas dan memberikan 20 SKS pengajaran. 

Program Merdeka Belajar Indonesia saat ini butuh perubahan mindset yang berbeda, yakni bahwa anak muda mengambil risiko demi karier adalah hal yang normal. Selain itu, kegagalan dalam proses dengan mencapai cita-cita harus menjadi mindset sesuatu yang normal.

Merdeka Belajar adalah sebuah konsep pengembangan pendidikan di mana seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change). Para pemangku kepentingan tersebut meliputi keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.

Terdapat tiga indikator keberhasilan program Merdeka Belajar, yaitu partisipasi siswa-siswi dalam pendidikan Indonesia yang merata, pembelajaran yang efektif, dan tiadanya ketertinggalan anak didik. Ketiga indikator tersebut bisa tercapai dengan perbaikan pada hal-hal berikut.

Pertama, perbaikan infrastruktur dan teknologi pendidikan. Infrastruktur kelas di masa depan harus lebih baik dari hari ini. Kemudian platform pendidikan nasional berbasis teknologi juga harus digalakkan. 

Kedua, hadirnya kebijakan, prosedur, dan pendanaan yang efektif dan efisien. Di dalamnya termasuk kontribusi eksternal, baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Pembelanjaan anggaran pendidikan pun harus efisien dan akuntabel.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut