Mencermati Merdeka Belajar Menteri Nadiem Makarim
 
                 
                Perbedaan mendasar lain terletak Evaluasi belajar pandangan konstruktivistik menggunakan goal-free evaluation, yaitu suatu konstruksi untuk mengatasi kelemahan evaluasi pada tujuan spesifik. Evaluasi akan lebih objektif jika evaluator tidak diberi informasi tentang tujuan selanjutnya.
Jika tujuan belajar diketahui sebelum proses belajar dimulai, proses belajar dan evaluasinya akan berat sebelah. Pemberian kriteria pada evaluasi mengakibatkan pengaturan pada pembelajaran. Tujuan belajar mengarahkan pembelajaran yang juga akan mengontrol aktifitas belajar peserta didik.
Pembelajaran dan evaluasi yang menggunakan kriteria merupakan prototipe objektifis/behavioristik, yang berbeda dengan teori konstruktivistik. Hasil belajar konstruktivistik lebih tepat dinilai dengan metode evaluasi goal-free.
Evaluasi yang digunakan untuk menilai hasil belajar konstruktivistik, memerlukan proses pengalaman kognitif bagi tujuan-tujuan konstruktivistik. Beberapa hal penting tentang evaluasi dalam aliran konstruktivistik (Siregar & Nara, 2010), yaitu: diarahkan pada tugas- tugas autentik, mengkonstruksikan pengetahuan yang menggambarkan proses berpikir yang lebih tinggi, mengkonstruksi pengalaman peserta didik, dan mengarahkan evaluasi pada konteks yang luas dengan berbagai perspektif.
Dengan meneropong kebijakan belajar merdeka versi Mendikbudristek nampaknya dunia pendidikan Indonesia akan memasuki era baru yang lebih mendorong siswa makin aktif dalam proses belajar-mengajar dan semakin besar otonomi sekolahan dalam proses pembelajaran.
Editor: Anton Suhartono