Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Dahsyat Hari Ini, Muntahkan Kolom Abu Setinggi 3 Km
Advertisement . Scroll to see content

Mengenang Letusan Gunung Krakatau 1883, Lampu Suar dan Jangkar di Bandar Lampung Jadi Bukti

Jumat, 27 Agustus 2021 - 06:27:00 WIB
Mengenang Letusan Gunung Krakatau 1883, Lampu Suar dan Jangkar di Bandar Lampung Jadi Bukti
Gambar hitam putih yang dilukis pada zaman kolonial Belanda menggambarkan dahsyatnya Gunung Krakatau. (Foto: Istimewa/Juanesi.info)
Advertisement . Scroll to see content

Dulu juga ada kapal dagang Belanda, berukuran panjang 20-an meter yang terdampar sampai Sumur Putri, dua kilometer dari bibir pantai di Gudang Agen. Namun kapal tersebut kini sudah tidak ada karena material kapal seperti besi dan kayu dimanfaatkan masyarakat untuk dijual.

Letusannya Membelah Jawa dan Sumatera

Volkanolog ITB, Dr Eng Mirzam Abdurrachman ST MT mengatakan Gunung Krakatau yang berada di tengah-tengah Selat Sunda merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia. Leluhur Gunung tersebut sering disebut sebagai Proto Krakatau atau Krakatau Purba.

Dr Mirzam mengatakan, pada era kegelapan berkisar 600.000 tahun lampau, menurut hipotesis beberapa ilmuwan, terjadi letusan gunung api pada daerah ekuator bumi sekitar 100.000 tahun silam dengan 27 titik di antaranya berada di Indonesia.

"Letusan yang terjadi pada Proto Krakatau diprediksi menghasilkan kaldera dan membelah Pulau Jawa dan Sumatera," kata Mirzam dalam Geoseminar 2020 yang digelar Pusat Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara daring bertema “Gunung Api (Past, Present & Future)".

Dalam presentasi berjudul, “Dinasti Krakatau: Era Kegelapan, Hindia Belanda, dan Indonesia”, Dr Mirzam mengemukakan, para masa Hindia Belanda mulai dilakukan penyusunan peta topografi dan vulkanologi yang dibuat oleh Junghuhn selama dua periode hingga 1855.

Dr Mirzam mengatakan, letusan Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883 menjadikan gugusan Gunung Krakatau yang semula mencakup wilayah cukup luas, terpecah-pecah menjadi beberapa pulau saat ini.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut