Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penanganan Bencana di Sumatera, Kapolri Kerahkan Personel dan Logistik ke Lokasi Terisolasi
Advertisement . Scroll to see content

Menyebar Spirit Demokrasi Damai dari Masjid ke Masjid

Sabtu, 26 Mei 2018 - 05:05:00 WIB
Menyebar Spirit Demokrasi Damai dari Masjid ke Masjid
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berbincang saat Safari Ramadan di Brigif 13 Galuh Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (28/5/2018). (Foto: Antara/Adeng Bustami).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Jarum jam menunjukkan pukul 19.00 WIB. Masjid Al Aula di Jalan H Maksum, Sawangan, Depok, Jawa Barat itu penuh sesak. Lembaran karpet seolah tanpa celah, sarat oleh ratusan jamaah.

Ramadan menjadi magnet yang meletupkan daya tarik spiritual luar biasa. Atmosfer religius menebar ke seluruh antero kawasan. Tak hanya di masjid, tetapi juga di sekeliling. Orang-orang bergembira. Penuh gairah melangkah ke rumah Allah untuk beribadah salat wajib dan tarawih berjamaah.

Berbeda dengan hari-hari biasa. Bukan cuma jamaah dari warga sekitar yang turut menjadi makmum salat pada malam itu. Di shaft (barisan) depan, tampak sejumlah petinggi Polri terlihat. Ada apa gerangan?

Malam itu Masjid Al Aula kedatangan tamu istimewa. Petinggi Satgas Nusantara Mabes Polri datang bersilaturahmi. Dalam rangkaian safari Ramadan, satuan yang dipimpin Irjen Pol Gatot Eddy Pramono itu turut menjalankan tarawih berjamaah.

Gatot menuturkan, dalam tiap pilkada, seseorang pasti akan mendukung calon tertentu. Dukungan tersebut hal yang wajar, namun terpenting jangan sampai terjadi perpecahan hanya gara-gara berbeda pilihan. Lebih mengkhawatirkan karena dalam momen seperti ini sering beredar kampanye hitam yang menjurus isu-isu SARA.

"Pilkada terjadi polarisasi masyarakat. Yang satu mendukung si A, yang lainnya mendukung si B. Nah ada yang menyampaikan black campaign, berita-berita hoaks. Nah ini yang berbahaya, apalagi berita itu ada ujaran kebencian,” kata Gatot, Jumat (25/5/2018) kemarin.

Komandan Satgas Nusantara Irjen Pol Gatot Eddy Pramono. (Foto: Okezone)

Karena isu-isu dan fitnah itu diputar terus, masyarakat yang selama ini damai bisa menjadi saling curiga bahkan berujung perseteruan. Gatot pun mewanti-wanti agar masyarakat jangan sampai larut atau terjebak pada hal-hal yang tak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.

”Kita yang selama ini aman, damai itu saling curiga antara satu dengan yang lainnya, yang pada akhirnya bisa menimbulkan konflik. Kalau konflik semakin membesar, akan berdampak pada disintegerasi bangsa," kata dia. Karena itu, Gatot mengajak umat dan masyarakat luas agar senantiasa mengawal pesta demokrasi dalam suasana sejuk dan damai.

Bukan tanpa alasan Satgas Nusantara mengajak masyarakat untuk mewaspadai hoaks dan ujaran kebencian. Jelang pilkada, pernyataan palsu, berita fitnah, dan ujaran kebencian merupakan ancaman nyata terhadap perpecahan masyarakat.

Pesan ini sesungguhnya menegaskan semangat yang tak henti dilontarkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Tito dalam banyak kesempatan selalu menyuarakan pentingnya menjaga suasana damai menjelang dan pelaksanaan pilkada.

Benih-benih semangat demokrasi damai itu disemai Kapolri dalam setiap ladang silaturahmi dengan hampir seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali dari masjid ke masjid dalam rangkaian Safari Ramadan. Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berkeliling ke sejumlah wilayah Indonesia. Bertegur sapa dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, warga serta prajurit TNI dan Polri.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut