Menyentuh! Detik-detik sebelum Wafat Jenderal Kala Hitam Bisiki Prabowo: Jaga Republik Ini
JAKARTA, iNews.id – Presiden Prabowo Subianto istimewa di mata jenderal legendaris TNI yang kenyang makan asam garam medan pertempuran. Begitu berkesannya, sebelum wafat dia pun sempat membisiki Prabowo dan menitipkan pesan. Apa isinya?
Cerita akhir hayat tentang jenderal pemberani tersebut diungkap langsung Prabowo. Sang jenderal itu tak lain mendiang Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Kemal Idris, tokoh militer Indonesia yang juga Pangkostrad ke-3.
Prabowo menuturkan, Kemal Idris bukan hanya sosok pemberani tapi juga tentara berjiwa nasionalis sejati. Di kalangan keluarganya, Kemal bukan orang asing. Tentara kelahiran Singaraja, Bali 10 Februari 1923 ini sahabat dekat pamannya, Subianto Djojohadikusumo.
Untuk diketahui, Subianto gugur dalam peristiwa Lengkong bersama Mayor Daan Mogot dan para Taruna dari Akademi Militer Tangerang pada 25 Januari 1946. Kepada Prabowo, Kemal juga pernah menuturkan kenangan tentang pamannya itu.
“Saya ini sahabat pamanmu (Subianto Djojohadikusumo). Pamanmu orang yang sangat berani. Jika pamanmu masih hidup, saya yakin dia yang jadi Pangkostrad. Kamu harus ikut jejak pamanmu. Subianto itu dulu jagoan,” kata Kemal, dikisahkan Prabowo dalam buku “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto”, dikutip Selasa (14/1/2025).
Prabowo tak sungkan mengakui banyak sifat Kemal Idris yang dikaguminya. Sikap-sikap teladan itu antara lain terbuka, humoris dan selalu jujur dan berpihak kepada rakyat kecil.
Kendati demikian, bukan berarti jenderal yang mengawali karier militer dari menjadi Seinendan era zaman Jepang itu tanpa kekurangan. Menurut Prabowo, Kemal Idris termasuk orang emosional dan sering mengambil kesimpulan terlalu cepat sebelum mengetahui situasi sebenarnya.
“Kadang-kadang sifat inilah yang sering membuat beliau masuk ke dalam masalah-masalah sesungguhnya yang tidak perlu terjadi pada beliau,” tutur mantan danjen Kopassus ini.