Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 85.000 Tentara Israel Jalani Perawatan Kejiwaan sejak Perang Gaza
Advertisement . Scroll to see content

MER-C Indonesia Tetap Bertahan di Jalur Gaza meski Kemlu Minta WNI Tinggalkan Palestina

Selasa, 10 Oktober 2023 - 12:44:00 WIB
MER-C Indonesia Tetap Bertahan di Jalur Gaza meski Kemlu Minta WNI Tinggalkan Palestina
Jumpa pers MER-C Indonesia (foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad menegaskan pihaknya akan tetap berada di Jalur Gaza meskipun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia meminta seluruh warga negara Indonesia (WNI) keluar dari Gaza. Menurutnya kehadiran MER-C di Palestina adalah representasi Indonesia. 

"Barusan berkomunikasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri, dan pihak Kemlu meminta semua warga negara yang ada di Gaza untuk bisa keluar mengingat kondisi semakin berbahaya. Maka dalam hal ini MER-C menegaskan bahwa relawan kita tetap stay di Gaza, ini adalah wakil dari rakyat Indonesia, mata telinga rakyat Indonesia," kata dr Sarbini di kantor pusat MER-C, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).

Kehadiran MER-C Indonesia di Palestina katanya bertujuan memantau kondisi yang terjadi di Gaza. Sekaligus membantu para korban yang membutuhkan pertolongan.

"Maka kami memutuskan pimpinan MER-C untuk minta relawan kita agar stay di Gaza untuk bisa membantu korban-korban yang terjadi di Gaza, dengan catatan mereka mesti mampu untuk menjaga diri mereka dan tidak melakukan hal-hal yang bisa mencelakakan diri mereka," ucap Sarbini.

Jumlah relawan MER-C yang merupakan WNI di Gaza ada sebanyak 5 orang. Selain tetap mempertahankan relawan Indonesia berada di jalur Gaza, pihaknya juga akan mengirimkan tim medis ke Jalur Gaza.

Sarbini mengatakan, rumah sakit Indonesia di Palestina semakin banyak menerima korban jiwa akibat serangan Israel. RS Indonesia di Jalur Gaza pun mengalami kesulitan untuk mengobati dan melakukan tindakan-tindakan operasi. 

Ditambah dengan dokter yang kelelahan karena jumlah yang sedikit, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan hal yang tidak baik bagi pelayanan korban dan bagi dokter tersebut. 

"Memandang hal itu, maka MER-C memandang perlu untuk mengirimkan tim bedah dan tim bantuan kemanusiaan ke Gaza Palestina," kata Sarbini.

Tim tersebut dipimpin dr Faried Thalib dengan perkiraan jumlah personel 5 orang. Selain  mengirimkan tim bedah dan tim kemanusiaan, MER-C juga mempersiapkan pembangunan poli spesialis di samping RS Indonesia di Gaza.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut