Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Besar Magnitudo 6,1 Guncang Supiori Papua
Advertisement . Scroll to see content

Minta Maaf karena Teriak Rasis, Olvah Alhamid: Saya Terluka, Saya Pernah Diludahi dan Dibilang Monyet

Rabu, 08 Desember 2021 - 19:26:00 WIB
Minta Maaf karena Teriak Rasis, Olvah Alhamid: Saya Terluka, Saya Pernah Diludahi dan Dibilang Monyet
Finalis Putri Indonesia 2015 berdarah Papua Olvah Alhamid menyampaikan permohonan maaf atas video viral aksi rasisnya di Bandara Soetta. (Foto: Instagram Olvah Alhamid)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Olvah Alhamid meminta maaf atas aksinya yang rasis saat berada di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Finalis Putri Indonesia 2015 berdarah Papua ini berjanji akan belajar lebih baik lagi ke depannya dan lebih bijaksana dalam bermedia sosial.   

Olvah Alhamid dalam klarifikasinya di media sosial juga mengungkapkan kaitan aksi rasis tersebut dengan luka hatinya yang mendalam. Aktivis stop rasisme dan diskriminasi itu mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan di masa lalu.

Dengan mata berkaca-kaca, Olvah mengungkapkan, dia, keluarga dan teman-temannya pernah diludahi. Bahkan, pernah juga dibilang monyet. Tindakan rasis dan diskriminatif itu dia alami saat sekolah di Surabaya dan masih meninggalkan luka mendalam.

"Di masa lalu, saya sering mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dan membuat luka mendalam terhadap saya, terutama dari ras-ras tertentu yang ada di Indonesia, khususnya ras China," kata Olvah dalam video klarifikasi yang diunggah di Instagram, dikutip iNews.id, Rabu (8/12/2021).

Olvah Alhamid bersama warga Papua. (Foto: Instagram Olvah Alhamid)
Olvah Alhamid bersama warga Papua. (Foto: Instagram Olvah Alhamid)

"Waktu pas saya di Surabaya contohnya, saya tiga tahun sekolah di Surabaya. Di sana saya mendapatkan perlakuan yang sangat-sangat tidak menyenangkan. Begitu pula  kakak saya, begitu pula orang tua saya. Orang tua saya pernah berjalan dengan saya di suatu mal dan juga kami diludahi sama beberapa oknum itu," kata Olvah.

Tidak hanya itu, saat berada di mal mewah di Kota Jakarta, Olvah mengaku pernah dibilang monyet. 

"Saya pernah dibilang monyet di dalam mal sangat mewah di Jakarta. Dan itu jujur memberikan luka tersendiri bagi saya," ujarnya. 

Tindakan diskriminatif seperti menunjukkan rasa jijik juga pernah diperlihatkan oknum-oknum tertentu kepada Olvah dan teman-temannya saat di Surabaya. Begitu pula ketika dia dan teman-temannya di pesawat. Perlakuan itu membuat Olvah semakin terluka lagi.

"Sering sekali mendapatkan perlakuan seperti mereka jijik dengan saya atau dengan kami ketika di Surabaya dan juga sebelum video itu perlakuan jijik ini atau perlakuan sikap dari mereka yang kayak gitu sama kami, sama saya dan teman-teman saya di pesawat saat itu. Itu membuat saya terluka lagi gitu lho, kayak kok masih sih gitu," katanya.

Olvah Alhamid mengatakan, pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu itu pula yang membuat dia menggaungkan stop rasisme dan diskiriminasi. Karena pada dasarnya, tidak ada yang bisa memilih terlahir dengan ras apa dan dari budaya mana, dari suku mana.
 
"Jadi memang sebenarnya berawal dari hal-hal seperti inilah saya menggaungkan stop rasisme dan diskriminasi. Memang saat di bandara itu saya saya tidak bikin video saat di pesawat, tapi dari pesawat itulah permulaan video itu terjadi," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut