Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kepala BPIP Nilai Puasa Bisa Dimaknai dengan Menahan Diri Tak Mudik saat Corona
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content


Komaruddin Hidayat
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

DALAM ibadah puasa Ramadan ada dimensi lahir (eksoterik) dan ada dimensi batin (essoterik). Yang pertama, kualitas dan dampaknya bisa diukur, sedangkan yang kedua sebaiknya kita yakini dan serahkan pada Allah urusan pahalanya.

Dampak puasa dari sisi kesehatan, analisis dari ilmu kedokteran tentu lebih meyakinkan ketimbang penjelasan dari seorang ahli agama. Banyak penemuan medis bahwa berpuasa membuat badan lebih sehat.

Ini sangat sejalan dengan sabda Rasulullah: Berpuasalah, niscaya kamu akan sehat. Tentu saja bagi mereka yang tengah sakit atau situasi memaksa kerja keras, malahan dianjurkan agar tidak berpuasa.

Saya sering memeriksakan darah sebelum dan setelah puasa. Dengan puasa memang badan lebih fit, kolestrol turun, tekanan darah stabil, badan terasa lebih ringan untuk bergerak, pekerjaan kantor lebih efektif.

Dari sisi psikologis, orang puasa juga lebih stabil emosinya dan lebih terkendali. Mereka yang hari-hari biasa mudah marah, ketika puasa berubah jadi penyabar, lisan dan tangannya terjaga. Makanya bulan Ramadan mendatangkan rasa damai secara sosial.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut