Netralitas TNI dan Polri Kunci Keberhasilan Pemilu 2019
Hadi mengatakan, menjelang Pemilu 2019, perlu juga diwaspadai paham-paham radikalisme, ekstrimisme, komunisme yang mudah ditunggangi, baik dari dalam maupun luar negeri. Disamping itu, media komunikasi dan pemberitaan menjadi alat yang ampuh khususnya media sosial untuk menciptakan rasa kebencian di antara anak bangsa, mengadu domba TNI-Polri, memprovokasi dan memecah-belah masyarakat.
"Kita sering mendengar berita-berita bohong yang selalu diplintir dan semuanya mengarah pada tujuan-tujuan tertentu. Untuk itu kita harus waspada dengan berita-berita bohong yang justru akan melemahkan kita," katanya.
Kerawanan Pemilu 2019 lainnya, kata dia, seperti penyebaran isu hoaks, politik uang, intimidasi, dan perusakan logistik pemilu pada tahap pemungutan suara. “Dengan pengalaman Pilkada Serentak 2018, TNI-Polri sudah mempersiapkan diri, apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan, itu semua sudah disimulasikan,” katanya.
Untuk mengantisipasi pengamanan Pemilu 2019, TNI akan mengerahkan personel dua pertiga dari kekuatan Polri dan kekuatan itu akan digelar di wilayah-wilayah yang dianggap rawan termasuk berbagai macam Alutsista dari ketiga matra. “Jumlah personel yang disiagakan tentunya akan kita sesuaikan dan kita akan menunggu apa yang diperlukan oleh Polri,” ujarnya.
Editor: Azhar Azis