Outlook 2023: Isu Reshuffle Makin Berembus Kencang, Siapa Menteri yang Akan Dicopot?
Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat mengatakan ada 2 menteri dari Nasdem yang layak dievaluasi. Hal itu menurutnya tetap terjadi meski Nasdem tak mendeklarasikan bakal capres terlebih dahulu.
Djarot menyinggung Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar. Dia pun membahas soal impor beras.
"Justru harusnya pemerintah intervensi dong, jangan sampai pada saat musim panen raya dan harganya baik, kemudian dihajar sama beras impor. Yang sakit petani," ujarnya.
Kemudian Djarot juga secara blak-blakan menyebut Siti Nurbaya Bakar layak dievaluasi. Tujuannya untuk memberikan penyegaran dan mendukung penuh kebijakan Jokowi.
"Mentan dievaluasi, Menhut dievaluasi, Menteri Kehutanan ya, terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi. Supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," tuturnya.
Sementara itu Menkominfo Johnny G Plate juga disorot akibat kebijakan analog switch off atau mematikan siaran TV analog. Publik menilai kebijakan tersebut justru merepotkan masyarakat yang tengah berupaya bangkit setelah terpuruk di masa pandemi Covid-19.
Siapa yang layak menggantikan mereka?
Meski isu reshuffle berembus kencang, namun siapa kandidat menteri baru masih menjadi pertanyaan masyarakat. Semua masih menjadi tanda tanya karena sejumlah pihak masih menegaskan pemilihan menteri baru maupun reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.
Salah satu yang diduga bakal digaet Jokowi untuk masuk cabinet yaitu politikus PDI Perjuangan sekaligus mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Kedekatan keduanya tak bisa dipungkiri karena Rudy merupakan wakil Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo.
Keduanya dikabarkan telah membicarakan masalah reshuffle saat bertemu pada akhir Desember 2022. Namun kabar itu buru-buru ditampik Hasto Kristiyanto.
"Tidak terkait dengan reshuffle," kata Hasto, Jumat (30/12/2022).