Pejuang Hebat versus Persenjataan Modern, Siapa yang Menang?
Dia adalah Mohamed Deif. Karena seringnya lolos dalam penyergapan di Gaza, dia dikenal sebagai "pria dengan sembilan nyawa". Tidak banyak yang mengenalnya, kecuali pada sebuah foto saat dia masih berusia 20-an tahun. Seorang pria berkumis, badan agak besar, bermata gelap dengan rambut yang juga hitam lebat.
Informasi lain menyebutkan tahun 2006, dia telah kehilangan 1 mata, satu lengan dan satu kaki. Nama Mohamed Deif itu konon bukan nama asli. Ada yang menyebutkan nama aslinya Mohammed al-Masri.
Deif dalam bahasa Arab artinya tamu. Ini mengidentifikasikan bahwa dia memang paling hanya sebentar berada di suatu tempat, kemudian pindah ke tempat lain untuk menghindari pengidentifikasian Israel. Sehingga dialah sang "Deif" atau "Tamu".
Selain dua tokoh di atas, ada tokoh politik tertinggi pimpinan yang seluruh dunia telah sangat mengenalnya. Dia adalah Ismail Haniyeh. Jabatannya Kepala biro politik atau sayap politik Hamas yang berada di luar negeri sejak 2019. Dia salah satu asisten penting pendiri Hamas pada masa Ahmed Yassin, yang tewas dalam serangan udara pada tahun 2004.
Selanjutnya setelah mengalahkan partai saingannya, Fatah Hamas berkuasa di Jalur Gaza sejak tahun 2006 dan menguasai sebagian besar Tepi Barat dalam pemilihan parlemen. Sejak tahun 2013, Hamas telah berulang kali menembakkan roket dari Jalur Gaza ke Israel. Kini Israel pada gilirannya telah memblokir wilayah tersebut dan penduduknya melalui darat, udara dan laut. Israel hanya mengizinkan pergerakan barang dan orang secara terbatas melalui dua penyeberangan darat yang terputus akibat pertempuran minggu-minggu lalu.