Pejuang Hebat versus Persenjataan Modern, Siapa yang Menang?

Kelompok ini mempertahankan kehadirannya di Tepi Barat, kamp pengungsi Palestina di Lebanon dan ibu kota regional utama, seperti Doha, Qatar, dan Kairo, Mesir.
Hamas memiliki 20.000 sampai 25.000 anggota. Secara umum Hamas menggunakan alat peledak rakitan, roket dan mortir jarak pendek dan jarak jauh, senjata kecil, operasi penculikan, granat berpeluncur roket, sistem pertahanan udara portabel, rudal antitank dan sistem pesawat tak berawak. Dalam serangan terhadap pasukan militer Israel dan warga sipil, serta melawan ISIS dan anggota kelompok bersenjata Salafi lainnya yang berbasis di Gaza, kelompok ini juga menggunakan spionase dunia maya dan operasi eksploitasi jaringan.
Serangan Hamas yang memancing pergolakan politik global terhadap Israel yang kemudian mengakibatkan gejolak. Pertama, serangan 7 Oktober 2023 lalu. Keduan, serangan 29 April 2022 di tepi barat, di mana sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam mengaku bertanggung jawab penuh atas penembakan seorang penjaga Israel di Tepi Barat militan Gaza dan Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Ketiga, serangan tanggal 23 November 2021 di Yerusalem, di mana seorang anggota Hamas membunuh seorang pemandu wisata Israel dan melukai beberapa warga sipil dan petugas polisi Israel. Keempat, pada Mei 2021 serangan di Jalur Gaza di mana Hamas meluncurkan lebih dari 4.000 roket ke Israel selama 11 hari. Saat itu Israel merespons dengan serangan udara dan artileri yang meluas terhadap Hamas di Gaza. Konflik tersebut mengakibatkan 260 kematian di Gaza dan 13 kematian di Israel.
Kelima, serangan tanggal 1 Oktober 2015 dekat desa di Palestina Beit Furik Tepi Barat. Orang-orang bersenjata Hamas membunuh seorang warga negara Amerika-Israel dan istrinya yang sedang berada di dalam mobil mereka.