Penyaluran Bansos BPNT dan PKH di Tangsel Hampir Tuntas, Ini Besarannya
Tahapan berikutnya yang harus dilakukan, yaitu memindai (scan) atau biometric foto wajah KPM yang sedang memegang uang beserta KTP.
“Sekarang kita pakai teknologi AI (artificial intelligence), jadi benar-benar wajah penerima harus presisi dan tidak blur. Hal ini untuk mencegah penyelewengan dana dari petugas Pos. Kita juga melakukan geo tagging. Ini berfungsi untuk memverifikasi data KPM. Karena penyaluran dilakukan door to door, kami sekalian melakukan geo tagging rumah KPM. Kalau pembayaran di komunitas, geo tagging dilakukan setelah proses pembayaran secara keseluruhan,” ujar Adhitya.
Mengenai nominal bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dijelaskan oleh Adhitya, berbeda-beda untuk setiap KPM, yaitu antara Rp250 ribu hingga Rp3 juta.
Nominal PKH berbeda antara KPM bergantung komponen dalam keluarga penerima tersebut. Rinciannya:
- Siswa SD mendapat Rp900 ribu per tahun
- Siswa SMP mendapat Rp375 ribu per tahun
- Siswa SMA Rp500 ribu per tahun
- Lansia Rp2,4 juta per tahun
- Disabilitas Rp2,4 juta per tahun
- Balita/anak usia dini Rp3 juta per tahun
- Ibu hamil Rp3 juta per tahun
Sementara untuk BPNT atau bansos sembako, nominal yang diterima sama yaitu Rp200 ribu per bulan. Karena diberikan langsung untuk tiga bulan maka yang diterima KPM senilai Rp600 ribu.
Dalam menjalankan tugas pengantaran bansos, Adhitya dan tim kerap menemui sejumlah kendala. Terutama di bulan Ramadan, tantangan utamanya adalah dahaga.
“Karena ini bulan suci Ramadan, tantangannya di lapangan kalau cuaca panas, kita haus. Sempat hujan juga, tapi tetap tidak menyurutkan semangat kita menyalurkan bantuan. Kendala di komunitas biasanya ketika kita koordinasi dengan kelurahan tidak cocok tanggal penyelenggaraan dengan KPM. Kita harus susun ulang lagi jadwal, sementara kita dikejar deadline pembayaran. Kendala door to door kadang KPM tidak ada di rumah. Jadi kita harus berulang kali, menghubungi dulu pihak RT/RW,” ucapnya.
Banyak melakukan pengantaran langsung ke rumah KPM, tak jarang Adhitya dan tim menemui situasi mengharukan melihat kondisi ekonomi KPM. Reaksi KPM pun menggugah haru karena merasa sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan.
“Pengalaman menarik ketika menyalurkan bansos, kita menyalurkan ke tempat-tempat di mana KPM itu lansia, difabel, mereka sangat terharu dan senang. Mereka senang karena ada tambahan uang untuk persiapan Ramadan dan Idulfitri,” tuturnya.
Ditanya mengenai harapannya, Adhitya menuturkan ingin PT Pos Indonesia terus dipercaya pemerintah dalam menyalurkan beragam bantuan lainnya untuk masyarakat.
“Harapan saya, pemerintah tetap menyalurkan bantuan menggunakan jasa PT Pos Indonesia. Kami selalu siap membantu pemerintah menyalurkan bantuan. Semoga bantuan ini dirasakan manfaatnya oleh penerima,” katanya.