Perang Rusia-Ukraina, Waspadai Dampak terhadap Perekonomian Indonesia
Perempuan disapa Nuning mengatakan perang yang terjadi di Balkan saat ini masuk dalam kategori perang asimetris dari perspektif ilmu Pertahanan. Rusia adalah kekuatan yang superior dan Ukraina adalah kekuatan yang inferior.
"NATO berusaha menancapkan kekuasaannya di Ukraina yg secara geografis berbatasan langsung dengan Rusia. Perbandingan kekuatan militer dan anggaran perang jelas dimiliki Rusia. Di atas kertas Rusia pasti ingin melaksanakan perang dalam waktu secepat-cepatnya sementara Ukraina pasti melancarkan perang berlarut," katanya.
"Sejarah menunjukkan bahwa kekuatan superior seperti Rusia ternyata kalah di Afghanistan. Amerika Serikat juga kalah di Vietnam dan Afghanistan," imbuh dia.
Ada beberapa skenario yang dapat ditempuh dunia Internasional untuk mengakhiri perang. Kata Nuning, pertama, gencatan senjata dan turun tangannya PBB. Kedua, NATO mengerahkan kekuatan penuh mengalahkan Rusia dan memukul Rusia di wilayahnya sendiri.
"Ketiga, Ukraina menang perang berlarut," katanya.
Editor: Faieq Hidayat