Perangi Krisis Iklim, Puan Maharani Tegaskan Pentingnya Bangun Ekosistem Energi Baru Terbarukan
Mantan Menko PMK itu juga menekankan pentingnya mendorong aksi iklim kolektif di UEA dalam rangka COP-28. Puan menyinggung soal kampanye Race to Zero dan Race to Resilience serta aliansi lokal untuk aksi iklim.
“Saat kita bersiap menghadapi COP-28 di UEA dan dunia mengamati kemajuan dalam aksi iklim, kita harus berupaya melakukan mitigasi iklim, mencari kebijakan terkait adaptasi serta ketahanan dan keuangan berkaitan dengan ekomoni hijau demi komitmen memerangi krisis iklim,” ujarnya.
“Acara ini diharapkan dapat memobilisasi upaya dan meningkatkan ambisi aksi iklim seiring kita menyatukan masyarakat untuk membuka jalan menuju COP-28,” tutur Puan.
Demi ikut memajukan ekosistem EBT untuk memerangi krisis iklim, DPR juga sudah berperan serta dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan tambahan listrik gedung wakil rakyat. Panel surya pada PLTS itu terpasang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, tepatnya di Taman Energi DPR yang berada di depan Gedung Nusantara atau Gedung Kura-kura.
PLTS di Taman Energi DPR saat ini digunakan untuk memenuhi 25 persen kebutuhan listrik di gedung DPR. Puan mengatakan, penggunaan panel surya di kompleks parlemen menjadi komitmen DPR dalam upaya menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim.
"Saat ini, banyak proyek energi terbarukan dikembangkan dengan memperhatikan pelestarian lingkungan termasuk kami di DPR," ucapnya.
Puan mengatakan, DPR harus memimpin dan memberi contoh upaya-upaya nyata dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) yang menjadi agenda dunia. Salah satu dari dari agenda SDG’s yakni terkait dengan perubahan iklim.
“Salah satu aksi nyata DPR mengatasi perubahan iklim adalah melalui kebijakan-kebijakan yang environmentally friendly atau ramah lingkungan,” ujar Puan.
Tak hanya itu, DPR di bawah kepemimpinan Puan juga terus mempromosikan parlemen yang lebih hijau sebagai bukti nyata anggota dewan serius dalam isu pemanasan global. Beberapa kebijakan yang telah dilakukan DPR yakni dengan mengurangi penggunaan botol plastik dan kertas di lingkungan kerja dewan.
"Saya selalu mengajak kawan-kawan anggota dewan untuk mendukung gerakan DPR Hijau. Kita harus bekerja untuk mengurangi jejak karbon kita sendiri di tingkat institusional,“ kata Puan.
Di berbagai forum dunia, Puan juga kerap berbicara tentang pentingnya aksi nyata mengatasi perubahan iklim. Di tahun 2022, Puan bahkan memimpin Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di mana DPR bertindak sebagai tuan rumah.