Peraturan Baru Mendikbudristek untuk Pendidikan Tinggi Vokasi, Terus Melaju untuk Indonesia Maju
JAKARTA, iNews,id - Menuju 100 tahun kemerdekaan Indonesia, visi Indonesia pada 2045 diarahkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, adil, dan makmur. Kita ingin menjadi negara maju dan menjadi salah satu dari lima kekuatan ekonomi dunia dengan kualitas manusia yang unggul, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kesejahteraan rakyat yang jauh lebih baik dan merata, serta ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan yang kuat dan berwibawa.
Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia 2045 tersebut, sumber daya manusia (SDM) yang unggul memiliki peran yang sangat vital. Kualitas SDM Indonesia harus terus ditingkatkan dengan pendidikan yang semakin tinggi dan merata agar menjadi motor penggerak daya saing dan produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, serta kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih luas.
Menjadikan SDM yang unggul bukan pekerjaan yang mudah dan tidak semudah membalik telapak tangan. Apalagi di era yang penuh dengan perubahan yang sering diebut sebagai era VUCA (Volatility, Uncertainty, Ambiguity and Complexity), TUNA (Turbulency, Uncertainty, Novelty, Ambiguity) dan juga BANI (Brittleness, Anxiety, Non-Linearity and Incomprehensibility).
Era ini dicirikan dengan perubahan yang sangat masif, cepat, rumit, penuh dengan pembaharuan, dan perubahan-perubahan tersebut tidak pernah ada dalam radar organisasi atau lembaga manapun sebelumnya. SDM dengan karakter kepemimpinan yang tangkas (agile leadership) merupakan kunci penting dalam menghadapi situasi dan kondisi yang tidak menentu tersebut.
Pada era VUCA, TUNA dan BANI, teknologi berkembang semakin cepat dan membawa perubahan pada semua bidang pembangunan dan kehidupan masyarakat. Tren teknologi maju ke depan, teknologi digital (internet seluler, otomatisasi, dan cloud technology), teknologi yang mengurangi keterbatasan fisik dan jarak (IoT, transportasi dan distribusi, addictive manufacturing/3D printing, dan nano technology).
Lalu, teknologi energi terbarukan (surya, angin, nuklir, biomas, dan geothermal), dan teknologi kesehatan (genetika, pengobatan, pemulihan, dan pelayanan kesehatan) mengakibatkan peningkatan produktivitas, efisiensi dan daya saing perekononomian nasional, serta peningkatan kualitas hidup yang semakin cepat.
Dalam era disrupsi teknologi, maka daya saing digital Indonesia perlu terus ditingkatkan. Pada 2022, Indonesia menempati posisi 51 dari 63 negara yang diukur oleh IMD (Institute for Management Development) dalam laporan tahunan mereka yang berjudul the IMD World Digital Competitiveness Ranking. Posisi Indonesia meningkat dari sebelumnya yang menduduki peringkat 53 pada 2021. Posisi daya saing Indonesia di dunia termasuk rendah dan perlu ditingkatkan.
Permendikbudristek Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Bantu Pendidikan Tinggi Vokasi Berakselerasi
Pemerintah terus melakukan berbagai upaya akselerasi dan pendidikan tinggi vokasi (PTV) untuk meningkatkan kualitas PTV dan penyelarasan pengembangan ilmu di perguruan tinggi untuk menjawab perubahan struktur ekonomi yang ditopang oleh kemitraan tiga pihak (pemerintah, perguruan tinggi, dan industri) yang kuat. Tenaga kerja terampil dengan keahlian khusus dan penguasaan bahasa asing menjadi kebutuhan dalam pasar kerja yang kompetitif.
Bentuk nyata dukungan dan perhatian penuh pemerintah terhadap pendidikan vokasi dituangkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.