Perindo: Target Kami Bukan Sekadar Masuk Parlemen, tapi Menang Pemilu

JAKARTA, iNews.id – Hasil survei Y Publica memprediksi Partai Perindo mampu melampaui ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen pada Pemilu 2019. Namun, Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq mengaku tidak terlena dengan hasil survei lembaga itu.

“Perindo tidak mau terlena. Tapi hasil survei tersebut akan kami jadikan sebagai bagian dari indikasi keterpilihan sementara,” ujar Rofiq kepada iNews.id, Selasa (15/1/2019).

Baca Juga

PM Australia Jenguk Muslim yang Melawan Penembak Massal: Ahmed, Anda Pahlawan!

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi–Ma'ruf itu menuturkan, berapa pun hasil yang diumumkan lembaga survei, Partai Perindo akan tetap fokus pada upaya pemenangan di Pemilu 2019. “Dan kami yakin, hasil yang sedang diperjuangkan akan berlipat ganda,” ucap Rofiq.

Menurut mantan ketua umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu, Partai Perindo tidak akan puas jika hanya mampu melampaui ambang batas parlemen pada pemilu tahun ini. “Target Perindo tidak hanya 4 persen (suara), tapi mau menang dalam pemilu,” tuturnya.

Sebagai parpol pendatang baru, Partai Perindo berpeluang besar lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen pada Pemilu 2019 mendatang. Hasil survei terbaru oleh lembaga Y Publica menyebutkan, partai besutan Hary Tanoesoedibjo (HT) itu sangat berpeluang masuk ke parlemen karena popularitasnya yang cukup tinggi.

“Perindo ditopang oleh industri media dan kampanye mereka yang masif membuat mereka sangat populer di tengah masyarakat,” ungkap Direktur Eksekutif Y Publica, Rudi Hartono, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (14/1/2019) kemarin.

Survei Y Publica kali ini dilakukan pada 26 Desember 2018 – 8 Januari 2019. Metode riset tersebut menggunakan teknik multistage random sampling (pengambilan sampel secara acak dan bertingkat) dengan wawancara terhadap 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil dari seluruh provinsi di Indonesia. Adapun margin of error survei sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Editor: Ahmad Islamy Jamil