Perkenalkan Katekese Kebangsaan, Dirjen Kemenag Tegaskan Pentingnya Karakter Asli Indonesia
Pencak silat yang hingga kini masih berpengaruh di gereja katolik Indonesia yakni Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM). THS-THM sendiri didirikan di Seminari Menengah Petrus Kanisius di Mertoyudan, Magelang pada 1983.
Menurut dia, pencak silat antara lain mengajarkan sikap rendah hati, bagaiamana saling menghargai, menimbulkan rasa percaya diri dan kesabaran. Karakter atau konsep diri yang positif diharapkan mampu menjadi satu energi bagi satu remaja untuk bisa tetap unggul di tengah ramainya permasalahan remaja dan dinamikanya untuk pendidikan karakter.
Dengan mengikuti olah diri pencak silat, anak-anak atau remaja yang sudah lulus ujian diharapkan mampu ikut ambil bagian serta aktif dalam pelayanan di gereja. Tentu tidak melupakan nilai-nilai nasionalisme yang ada.
“Setelah aktif dalam kegiatan gereja, kader-kader yang sudah terbentuk juga diharapkan aktif dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Turut hadir dalam webinar ini beberapa tokoh gereja, di antaranya Uskup Keuskupan Tanjung Selor Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF, Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatican Laurentius Amrih Jinangkung, Dewan Pendiri THS-THM Romo Martinus Hadiwijoyono serta ratusan peserta diskusi lainnya.
Editor: Zen Teguh