Perkuat Posisi di Peringkat Internasional, UI Dorong Mahasiswa Berdaya Saing Global
UI juga secara aktif belajar dari praktik terbaik perguruan tinggi di Jepang dan Amerika Serikat dalam menjembatani hasil penelitian dengan dunia industri. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hasil penelitian tidak hanya bermanfaat bagi akademik, tetapi juga dapat diaplikasikan secara langsung oleh perusahaan.
Kini UI tengah fokus pada penelitian yang memiliki nilai komersial. Hasil penelitian tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah, tetapi juga ditujukan untuk menghasilkan produk nyata, seperti barang, jasa, atau rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pendapatan dari komersialisasi ini kemudian akan dialokasikan kembali untuk mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian.
“Jadi, saat ini kita memang mengarahkan research-research kita pada dua hal itu. Research yang bisa menghilir dalam bentuk rekomendasi policy dan kebijakan, atau dalam bentuk barang ataupun jasa yang bisa di-monetize atau menghasilkan uang,” ujarnya.
Oleh karena itu, dalam lima tahun terakhir, UI telah fokus untuk menjadi universitas yang menjunjung tinggi semangat kewirausahaan. Dengan visi menjadi "entrepreneur university", UI secara aktif mendorong budaya kewirausahaan di lingkungan kampus. Hal ini direalisasikan melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah kerja sama dengan startup yang mendapatkan dukungan pendanaan dari UI.
Agar UI dapat terus meningkatkan peringkatnya di kancah internasional, dukungan penuh dari pemerintah sangatlah diperlukan. Pemerintah diharapkan melakukan penyesuaian terhadap regulasi yang mengatur Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) agar dapat bergerak lebih lincah dalam merespons dinamika global dan tantangan dalam dunia pendidikan tinggi.
Di tengah harapan adanya dukungan pemerintah, UI tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Dengan mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing global, UI siap menghadapi tantangan masa depan dan mempertahankan posisinya di kancah internasional.
Editor: Anindita Trinoviana