Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perludem soal MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah: Parpol Bisa Jaring Kader Terbaik
Advertisement . Scroll to see content

Petugas KPPS Gugur Sejak Pemilu 2004, Perludem: Pemilu RI Unmanageable

Sabtu, 27 April 2019 - 17:08:00 WIB
Petugas KPPS Gugur Sejak Pemilu 2004, Perludem: Pemilu RI Unmanageable
Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggareni berbicara dalam diskusi akhir pekan Polemik MNC Trijaya Network dengan tajuk 'Silent Killer Pemilu Serentak', yang digelar di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu (27/4/2019). (Foto: iNews.id/Ilma de Sabrini)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia usai Pemilu 2019, yang digelar bersamaan pemilihan presiden dan legislatif, mencapai 230 jiwa. Ternyata, persoalan petugas KPPS gugur saat bertugas telah terjadi pada pemilu sebelumnya.

Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggareni mengatakan, maraknya petugas KPPS yang meninggal dunia karena kelelahan sudah terjadi semenjak Pemilu 2004. Meski begitu, saat itu kondisinya berbeda dengan Pemilu 2019.

"Kalau bicara soal korban dalam penyelenggaraan hari H, itu dari 2004 itu juga jadi isu. Tapi kan memang ada situasi yang berbeda, media sosialnya tidak semasif sekarang, lalu mungkin waktu itu gegap gempita pemilu apalagi selesai pileg langsung melanjutkan dengan pilpres langsung pertama," tuturnya.

Hal itu diungkapkan Titi dalam diskusi akhir pekan Polemik MNC Trijaya Network dengan tajuk 'Silent Killer Pemilu Serentak', yang digelar di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

Dia menjelaskan, pada Pemilu 2009, kelelahan luar biasa juga terjadi pada petugas KPPS. Ketika itu pengitungan melampaui jam 12 malam juga terjadi.

Sementara, untuk Pemilu 2014 yang lalu, berdasarkan data internalnya, Titi menyampaikan, sebanyak 157 korban jiwa yang menjadi korban dalam penyelenggaraan pileg dan pilpres 2014.

"Sebenarnya dari sana itu sudah jadi warning bahwa pemilu kita ini sebenarnya Unmanageable, sesuatu yang sulit untuk di manajemeni dengan betul-betul menerapkan prosedur yang ada 100 persen sempurna," katanya.

Untuk diketahui, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz menyampaikan perkembangan jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menjadi korban, baik yang sakit maupun yang meninggal dunia. Hingga pukul 12.00 WIB tadi, kata dia, petugas KPPS yang meninggal sudah mencapai 230 orang, sedangkan 1.671 lainnya dilaporkan jatuh sakit.

"Jumlah tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia,” tutur Viryan saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut