Pilihan Rasional PKS saat Jokowi Kembali Memimpin Dua Periode

JAKARTA, iNews.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum memutuskan langkah politik usai pembubaran Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Sebagian pihak berharap parpol yang pernah mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi) pada Pilpres 2019 itu tidak ikut bergabung dalam Pemerintahan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mardani Ali Sera menyebut partainya akan jauh lebih baik berada di luar pemerintahan. Walaupun, hingga saat ini keputusan tersebut belum diputuskan.

Baca Juga

Benarkah Jet Siluman F-35 Jadi Pengubah Permainan bagi Militer Arab Saudi di Timur Tengah?

"Kalau resminya menunggu musyawarah Majelis Syuro PKS, tetapi saya pribadi oposisi kritis dan konstruktif pilihan paling rasional dalam kondisi sekarang," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2019).

Menurut dia, untuk membangun bangsa dan negara tidak melulu harus bersama-sama di dalam satu kabinet yang sama. Namun, perlunya ada penyeimbang yakni peran dari oposisi yang kritis dan konstruktif.

Baca Juga

PKS: Prabowo Ucapkan Selamat ke Jokowi Usai Pengumuman KPU 30 Juni

Mardani enggan mempersoalkan kemungkinan beberapa anggota parpol koalisi yang pernah pengusung Prabowo-Sandi akan berpindah haluan untuk bergabung bersama Kabinet Jokowi-Ma'ruf.