Sementara bagi Prabowo sebagai pribadi, Fadli mengatakan, undangan ke Pentagon itu juga punya banyak arti penting. Prabowo selama ini selalu dikesankan sebagai tokoh kontroversial oleh beberapa negara.
"Dengan kunjungannya ke Washington DC, saya kira orang akan bisa menilai secara lebih dekat bahwa Prabowo tidaklah seperti yang mereka anggap sebelum ini," katanya.
Menurut Fadli, Prabowo salah satu tokoh militer yang punya komitmen kuat pada demokrasi, berlaga di panggung politik bukan dengan modal senjata, melainkan dengan kendaraan partai politik dan mengikuti proses pemilu. Dengan memenuhi undangan AS ini, kata dia, Prabowo jadi memiliki kesempatan menunjukkan hal-hal itu secara langsung.
"Namun, keuntungan terbesar saya kira tetaplah untuk keperluan diplomasi pertahanan Indonesia. Sebagai pemimpin dari sebuah kementerian vital dengan alokasi anggaran besar, Pak Prabowo pasti ingin memastikan politik anggaran kita punya prinsip, tepat guna, efisien, dan ekonomis. Apalagi, di dalam pengadaan alutsista, pertimbangannya tidak semata-mata cepat dan efisien, namun harus ada juga pertimbangan geopolitik dan geostrateginya," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Fadli, Indonesia perlu menjaga level kedekatan yang sama dengan semua negara-negara besar. "Prabowo punya kapasitas personal untuk memainkan kartu-kartu diplomasi kita di level itu," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini.
Editor: Djibril Muhammad
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku