Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perjalanan Pengadaan Laptop Chromebook di Kemendikbudristek: Gagal di Era Muhadjir, Diloloskan Nadiem
Advertisement . Scroll to see content

Profil Biodata Nadiem Makarim, Eks Mendikbudristek Kini Tersangka Korupsi Laptop

Kamis, 04 September 2025 - 17:05:00 WIB
Profil Biodata Nadiem Makarim, Eks Mendikbudristek Kini Tersangka Korupsi Laptop
Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim yang kini ditetapkan tersangka kasus korupsi laptop chromebook. (Foto: Dok.iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idProfil biodata Nadiem Makarim, mantan Mendikbudrsitek yang ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook menarik diulas.

Usai penetapan tersangka tersangka, Nadiem langsung ditahan Kejagung. Nadiem ditahan demi kepentingan penyidikan.

"Tersaangka NAM akan dilakukan penahanan di rutan selama 20 hari ke depan, sejak hari ini 4 September 2025, bertempat di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan," kata Dirdik Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, Kamis (4/9/2025).

Profil Biodata Nadiem Makarim 

Nadiem Makarim merupakan pengusaha muda yang diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 silam. 

Selain dikenal sebagai pendiri aplikasi transportasi Go Jek yang sudah pada level decacorn, Nadiem juga punya latar belakang yang mentereng, baik itu di bidang pendidikan, karier hingga latar keluarganya. Nadiem merupakan cucu perintis kemerdekaan Republik Indonesia, Hamid Algadri. 

Nadiem Makarim memiliki nama lengkap Nadiem Anwar Makarim. Dia lahir di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984. 

Silsilah keluarga Nadiem juga amat luar biasa, ayahnya bernama Nono Anwar Makarim yang merupakan pendiri firma hukum ternama Makarim & Taira, sementara ibunya bernama Atika Algadri yang berprofesi sebagai penulis. 

Kejagung menetapkan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. (Foto: Isra Triansyah).
Kejagung menetapkan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. (Foto: Isra Triansyah).

Ayah Nadiem merupakan keturunan Arab-Minang, sementara ibunya merupakan keturunan Arab-Jawa-Madura. Ibunya ini merupakan anak dari salah satu perintis kemerdekaan RI bernama Hamid Algadri. 

Kedua kakaknya bernama Rayya Makarim yang berprofesi sebagai penulis dan produser film, dan Hana Makariem seorang pengusaha kuliner dan pemilik restoran Dough Lab. 

Nadiem Makarim diketahui beragama Islam, dan memiliki hobi membaca buku. Hobi ini juga yang Nadiem tularkan pada anak-anaknya yang masih kecil.

Mas Menteri kemudian menikah dengan pengusaha beragama Katolik bernama Franka Franklin pada Juli 2014 lalu. Dari pernikahan ini, Nadiem dan Franka dikaruniai tiga orang putri yang jarak usianya dekat. 

Nadiem kerap membagikan aktivitasnya sebagai Mendikbud dan sebagian kecil keluarganya di akun Instagramnya @nadiemmakarim yang memiliki 1,8 juta followers.

Pendidikan Nadiem Makarim 

Latar pendidikan Nadiem Makariem juga mentereng, dari SD hingga SMA Nadiem berpindah-pindah sekolah dari Jakarta ke Singapura. Usai lulus SMA di Singapura tepatnya tahun 2002, Nadiem berkuliah di jurusan Hubungan Internasional Universitas Brown, Amerika Serikat dan Nadiem juga sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics.

Tiga tahun kemudian usai meraih gekar sarjananya pada 2006, Nadiem mengambil pendidikan pascasarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School sekitar tahun 2011. 

Perjalanan Karier Nadiem Makarim 

Nadiem Makarim mengawali kariernya pada tahun 2006 dengan menjadi konsultan manajemen di McKinsey & Company. Usai mendapat gelar MBA pada 2011, Nadiem pun terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. 
Di perusahaan marketplace fashion tersebut, Nadiem juga menjabat sebagai Managing Editor.

Penampakan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, pakai rompi tahanan Kejagung (foto: Aldhi Chandra)
Penampakan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, pakai rompi tahanan Kejagung (foto: Aldhi Chandra)

Setelah keluar dari Zalora, Nadiem kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan aplikasi transportasi Gojek yang ia rintis sejak tahun 2011. 

Bahkan, Gojek kini telah menjadi aplikasi sekelas decacorn yang telah memeroleh pendanaan sebesar US$ 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium per Agustus 2016. 

Saat dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai Mendikbud, Nadiem mundur sebagai CEO Gojek. Kemudian, ia pun dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dengan menteri lain di Istana Merdeka, Jakarta pada 23 Oktober 2019. Nadiem kembali dilantik menjadi pada April 2021 usai Kementerian Pendidikan dan Kemudayaan dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi. 

Nadiem juga tergabung dalam organisasi Pathways for Prosperity for Technology and Inclusive Development bersama dengan Melinda Gates dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Dalam organisasi itu, Nadiem menjabat sebagai salah satu komisaris. Organisasi ini fokus membantu negara-negara berkembang untuk beradaptasi dengan berbagai inovasi baru dunia digital yang mengubah budaya bekerja.

Nadiem juga meraih sejumlah penghargaan bergengsi seperti The Straits Times Asian of the Year [ada 2016, Nadiem juga masuk dalam daftar Bloomberg 50 pada tahun 2018. Pada Mei 2019, Nadiem menjadi tokoh termuda se-Asia yang menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis.

Dan pada 2017, Gojek di bawah kepemimpinannya pernah masuk peringkat 17 dalam Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World, dan pada 2019 Gojek naik peringkat ke peringkat 11 dari 52 perusahaan kelas dunia.

Perjalanan Kasus Laptop Chromebook

Dirdik Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo menjelaskan, pengadaan laptop berbasis Chromebook berawal dari pertemuan Nadiem dengan pihak Google Indonesia untuk membahas program Google for Education. Pertemuan tersebut terjadi pada Februari 2020.

Nurcahyo menambahkan, dalam beberapa kali pertemuan antara Nadiem dengan Google Indonesia menghasilkan kesepakatan bahwa ChromeOS dan Chrome Device Management akan dibuat proyek pengadaan alat teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK). 

Untuk mewujudkan kesepakatan tersebut, Nadiem menggelar rapat tertutup menggunakan Zoom Meeting pada 6 Mei 2020 dengan sejumlah jajaran di Kemendikbudristek.

Nurcahyo juga mengungkapkan bahwa pengadaan laptop berbasis Chromebook sebelumnya sudah pernah diuji coba di era menteri Muhadjir Effendy. Namun, gagal karena tidak bisa digunakan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kemudian, pada Februari 2021 Nadiem menerbitkan Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2021 tentang petunjuk operasional dana alokasi khusus fisik reguler bidang pendidikan tahun anggaran 2021 yang dalam lampirannya sudah mengunci spesifikasi ChromeOS.

Demikianlah informasi dan penjelasan seputar profil dan biodata Nadiem Makarim, berikut dengan kehidupan pribadi, pendidikan dan juga perjalanan karier dan kasusnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut