Profil dan Biodata Harun Masiku, Buronan KPK yang Persembunyiannya Terungkap
JAKARTA, iNews.id - Profil dan biodata Harun Masiku akan diulas dalam artikel ini. Harun Masiku merupakan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang selama tiga tahun terakhir tengah diburu.
Pada Senin (7/8/2023) kemarin, Kepala Divhubinter Polri, Irjen Krishna Murti, menyampaikan kepada KPK bahwa Harun Masiku masih berada di dalam negeri berdasarkan data pelintasan.
Memang, ada kemungkinan Harun Masiku pergi ke luar negeri jika mengubah identitas dan datanya. Namun demikian, Krisna Murti memastikan sampai saat ini Harun belum berganti kewarganegaraan atau identitas setelah menjadi buronan Interpol.
Harun Masiku lahir di Jakarta pada 21 Maret 1971. Dia merupakan anak dari pasangan Johannes Masiku dan Elisabeth Liling, yang keduanya sudah meninggal dunia. Ayah Harun Masiku ternyata seorang mantan hakim di Makassar, Sulawesi Selatan.
Harun Masiku menikah dengan seorang perempuan bernama Hilda yang tinggal di Perumahan Bajeng Permai, Gowa, Sulawesi Selatan. Istri Harun Masiku mengaku tidak mengetahui keberadaan suaminya.
Harun Masiku bersekolah di Watapone, Bone, Sulawesi Selatan dari jenjang SD hingga SMA. Lulus SMA, Harun Masiku muda meneruskan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar pada 1989.
Harun Masiku melanjutkan pendidikannya di jurusan Hukum Ekonomi Internasional di University of Warwick, Inggris. Saat itu, Harun Masiku juga meraih British Chevening Award 1998 dan menjadi Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI). Harun Masiku juga aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Harun Masiku mengawali kariernya sebagai pengacara di perusahaan Dimhart and Association Law Firm, Jakarta pada 1994-1995, lalu menjadi pengacara korporat di PT Indosat, Tbk hingga 1998. Harun Masiku juga pernah menjadi Senior Partner Johannes Masiku & Associates Law Offices, Jakarta, pada 2003.
Pada 2009, Harun Masiku juga pernah menjadi Tim Sukses Pemenangan Pilpres pasangan calon Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, sekaligus Timses Partai Demokrat di Sulawesi Tengah pada Pemilu 2009. Serta menjadi tenaga ahli anggota Komisi III DPR pada 2011.
Harun Masiku mencalonkan diri sebagi Calon Legislatif DPR dari PDIP di Dapil Sumatera Selatan I di Pemilu 2019, namun kalah. Bahkan, Harun Masiku menempati urutan keenam perolehan suara terbanyak.
Kemudiam, kursi di dapil tersebut kosong lantaran Nazaruddin Kiemas meninggal dunia, dan Harun Masiku diputuskan PDIP sebagai Anggota Pergantian Antar Waktu (PAW), sementara suara terbanyak kedua ditempati oleh Riezky Aprilia.
Demikian informasi mengenai profil dan biodata Harun Masiku, buronan KPK yang terungkap persembunyiannya.
Editor: Rizky Agustian