Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puan bakal Tindak Lanjuti Putusan MKD soal Dugaan Pelanggaran Etik Ahmad Sahroni Cs
Advertisement . Scroll to see content

Puan Maharani Tekankan Pentingnya Edukasi Pencegahan Stunting bagi Calon Pengantin

Minggu, 03 September 2023 - 20:40:00 WIB
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Edukasi Pencegahan Stunting bagi Calon Pengantin
Ketua DPR, Puan Maharani melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Jawa Tengah untuk meninjau program penanganan stunting. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR, Puan Maharani melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Jawa Tengah untuk meninjau program penanganan stunting. Dalam kunjungannya, dia juga memberikan 2.500 paket bantuan kepada balita untuk mencegah risiko stunting yang masih banyak terjadi di Indonesia.

Puan pun menyampaikan sejumlah pesan kepada sejumlah calon pengantin yang hadir dalam sosialisasi penanganan stunting tersebut. Dia berharap para calon pengantin dapat mempersiapkan asupan gizi yang baik mulai dari masa kehamilan hingga 1.000 hari setelah kelahiran anak.

"Tolong perhatikan yang 1.000 hari pertama untuk asupan gizi anak-anaknya. Perhatikan juga MPASI atau makanan pendamping ASI. Jangan ragu untuk tanya-tanya ke Posyandu dan Puskesmas untuk tahu bagaimana supaya gizi anak tetap terpenuhi," ucap Puan. 

Mantan Menko PMK itu juga mengingatkan akan pentingnya peran keluarga sebagai titik awal perjalanan kesehatan seorang anak. Puan menyebut orang tua wajib memiliki pengetahuan tentang pembangunan kesehatan anak dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan. 

"Jadi kalau Indonesia mau bebas stunting maka harus dimulai dari keluarga yang sehat. Keluarga yang asupan gizinya terpenuhi dan menjalani gaya hidup sehat. Pembangunan kesehatan masyarakat harus dimulai dari pemenuhan gizi ibu hamil dan anak. Pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga. Serta pola hidup bersih dan sehat," tutur Puan. 

Dia menambahkan gejala awal anak kekurangan gizi bisa terlihat dari jumlah berat badan. Dengan kurangnya asupan gizi yang seimbang, hal itu membuat tumbuh kembang anak terganggu. 

Dia menyebut terdapat 1,3 juta jiwa yang di antaranya merupakan 57.611 balita di Klaten. Dari jumlah tersebut terdapat 7.631 balita atau 14,3 persen berisiko stunting. Puan pun berharap tidak menemukan lagi kasus stunting di Klaten mengingat daerah tersebut menjadi nomor 6 terbaik se-Jawa Tengah dalam penanganan stunting. 

"Pada usia ini asupan gizi yang baik akan memberikan peluang untuk berkembangnya potensi diri yang optimal. Sebaliknya, gagal gizi pada 1.000 HPK akan mengakibatkan gagal kembangnya potensi diri, baik secara fisik dan tingkat kecerdasan. biasanya ditandai dengan stunting atau kerdil," katanya. 

Pada kesempatan ini, Puan juga mengungkap meski dirinya sibuk menjalani peran sebagai ibu pekerja, namun dia tidak pernah luput untuk menyediakan makanan yang bergizi bagi anak-anaknya. Sebagai seorang ibu, dia cukup tegas mengenai asupan makanan yang bergizi bagi buah hatinya. 

"Saya juga ibu. Mau wara wiri kemana-mana di rumah harus ada makanan. Padahal sudah ada asisten rumah tangga, tapi kalau gak ada makanan di rumah tetap nyarinya saya. Padahal anak saya itu sudah lulus kuliah," ujar Puan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut