Punya Pusat Riset Sosial dan Politik, UI Siap Bersaing Global
Dia menuturkan, Indonesia memiliki target besar yakni masuknya sekitar sebelas universitas sebagai lembaga pendidikan terbaik dunia pada 2024. Untuk mendorong universitas-universitas Indonesia masuk ke jajaran 200 universitas terkemuka di dunia, Kemenristekdikti telah mengusulkan anggaran sebesar Rp20 triliun pada 2020.

“Dana itu nantinya akan dialokasikan untuk pengembangan riset, staff mobility, pertukaran dosen asing ke Indonesia atau sebaliknya,” ucapnya. Kemenristekdikti juga akan mendorong adanya pertukaran mahasiswa serta kolaborasi di bidang riset dengan lembaga di luar negeri.
Pendiri Grup Lippo yang juga penyumbang utama gedung tersebut, Mochtar Riady, mengaku senang diberi kesempatan untuk berkontribusi di dunia pendidikan Indonesia. “Hanya dengan kontribusi seluruh masyarakat, pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang dan maju,” ujar Mochtar dalam sambutannya.
Mochtar yang terpilih sebagai ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) pada 2002, mencanangkan tiga program riset unggulan, yaitu nanoteknologi, genetika (genome), serta teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Namun, riset di bidang-bidang lainnya juga dinilai pantas dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.
Gedung bertingkat dengan total luas 5.184 meter persegi itu dibangun di atas lahan seluas 2.300 meter persegi. Gedung itu mulai dibangun pada 2016 dan dirampungkan pada Maret 2019. Selain digunakan untuk kegiatan riset di bidang ilmu sosial dan politik, gedung itu juga digunakan untuk kegiatan perkuliahan pada Tahun Akademik 2019/2020.
Peresmian fasilitas baru tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan gedung oleh Menristekdikti Mohamad Nasir bersama Mochtar Riady dan Rektor Universitas Indonesia, Prof Dr Muhammad Anis.
Editor: Ahmad Islamy Jamil