Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPU soal Wacana Revisi UU Politik lewat Omnibus Law: Kita Taat pada Konstitusi
Advertisement . Scroll to see content

Rencana Demo Buruh Tolak RUU Cipta Kerja, DPR Ingatkan Jangan Anarkistis

Senin, 05 Oktober 2020 - 10:35:00 WIB
Rencana Demo Buruh Tolak RUU Cipta Kerja, DPR Ingatkan Jangan Anarkistis
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR, Achmad Baidowi. (Foto: Sindo Media).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kalangan DPR merespons rencana demonstrasi buruh terkait penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja. RUU tersebut rencananya disahkan dalam rapat Paripurna DPR, Kamis (8/10/2020).

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Achmad Baidowi menghormati rencana buruh untuk menyampaikan aspirasi dalam bentuk demonstrasi selama tidak anarkistis dan mengganggu ketertiban umum.

“Penyampaian aspirasi baik dalam bentuk apapun, itu hak setiap WNI asalkan disampaikan sesuai ketentuan perundang-undangan, tidak mengganggu ketertiban umum, tidak anarkistis serta tidak merusak fasilitas negara,” ujar pria yang biasa disapa Awiek itu di Jakarta, Senin (5/10/2020).

Dia menuturkan, telah mengirimkan surat kepada pimpinan DPR untuk melaporkan hasil kerja Panja di Baleg dalam pembahasan RUU Cipta Kerja. Kapan waktunya dibahas dalam rapat paripurna, kata dia akan ditentukan sesuai kesepakatan rapat Badan Musyawarah (Bamus).

“Kami sampaikan sesuai mekanisme, selanjutnya apakah akan dibawa ke paripurna terdekat tergantung keputusan Bamus,” tuturnya.

Pada kesempatan itu dia menghormati sikap Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fraksi Parta Demokrat yang menolak pengesahan RUU Cipta Kerja. Padahal, dalam rapat pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) Fraksi PKS dan Demokrat ikut menyetujui, bahkan tidak ada voting dalam mekanisme pengambilan keputusan.

“Hal itu bisa dilihat publik karena disiarkan secara langsung dan rapatnya terbuka. Jika 2 fraksi tersebut menolak ya itu hak politik mereka yang kami hargai. Itulah keragaman politik di Indonesia,” katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut