Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Prabowo Dongkol Nonton Podcast: Apa Saya Otoriter? Rasanya Nggak
Advertisement . Scroll to see content

Setara Institute Khawatir Masa Depan Penegakan HAM Suram jika Prabowo-Gibran Menang

Minggu, 18 Februari 2024 - 16:32:00 WIB
Setara Institute Khawatir Masa Depan Penegakan HAM Suram jika Prabowo-Gibran Menang
Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan mengkhawatirkan masa depan penegakan HAM yang suram jika Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih dalam Pilpres 2024. Sebab, menurutnya, Prabowo memiliki rekam jejak sebagai terduga pelanggar HAM. 

Menurutnya, sejak awal Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis pun menilai Prabowo dan Gibran adalah paslon yang bermasalah. Prabowo merupakan pelanggar hak asasi manusia (HAM) karena telah melakukan penculikan aktivis HAM pada 1997-1998.

Penculikan aktivis itu, kata dia, telah diakui dan membuat Prabowo dicopot dari dinas kemiliteran oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada 3 Agustus 1998 silam.

"Sedangkan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo nyata-nyata mengabaikan agenda reformasi 1998. Pencalonan Gibran sarat dengan praktik KKN, serta melanggar etika konstitusi," ujar Halili melalui keterangan tertulis, Minggu (18/2/2024). 

Juru Bicara Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis itu menerangkan, tidak ada kepentingan rakyat yang diwakili Gibran. Dia menyebut, kepentingan utamanya adalah mengamankan serta melanggengkan kekuasaan pribadi, keluarga, dan kroni-kroni Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebut, penegakan HAM lima tahun ke depan akan suram jika Prabowo terpilih menjadi presiden. Hal ini karena Menteri Pertahanan (Menhan) itu memiliki rekam jejak sebagai terduga pelanggar HAM.

"Sudah pasti suram. Saya kira rasional saja. Tidak mungkin terduga pelanggar HAM akan memerintahkan pembentukan pengadilan HAM," katanya.

Halili menambahkan, banyak pengalaman bahwa demokrasi ditumpangi untuk membunuh demokrasi itu sendiri jika mengacu pada studi politik. Itu dilakukan oleh para demagog (perusuh) yang oleh banyak pemerhati politik disebut sebagai musuh terburuk demokrasi.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut