Kedua, memberikan pilihan yang lebih luas bagi Partai Perindo.
"Menjaring tokoh-tokoh atau figur-figur yang berkompeten untuk membangun daerahnya masing-masing," katanya.
Ketiga, guna menegaskan Partai Perindo memulai demokrasi secara teknologi informasi yang pelaksanaannya dilakukan secara digital.
"Kita adalah partai yang modern, yang mengawali berdemokrasi melalui teknologi informasi atau digitalisasi," ujar Hary.
Tak hanya Konvensi Rakyat, Partai Perindo menerapkan digitalisasi dalam pendaftaran keanggotaan, informasi kepartaian, kegiatan-kegiatan partai semisal webinar, dan lainnya.
Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat, Edison Ompe menilai keputusan Partai Perindo menerapkan digitalisasi merupakan langkah yang luar biasa.
"Kita tahu bahwa tahun 2000 ini masuk anak-anak milenial. Kita masuk ke revolusi industri 4.0. Mainkan peran dengan cara seperti itu. Jadi, kita tidak lagi pakai model manual, tapi menggunakan cara-cara yang tadi. Luar biasa," katanya.