Soroti Isu Kekerasan hingga Perundungan, DPR Dorong Ciptakan Ekosistem Perlindungan Anak
Menurutnya, kejadian di Temanggung adalah bukti bagaimana seorang anak korban bullying bisa bertindak nekat tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya. Oleh karena itu, Ace mengatakan harus ada kerja sama lintas instansi untuk mengatasi persoalan bullying.
“Negara perlu bersikap serius mengenai pengawasan, ditambah edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya dari bullying serta pendampingan bagi korban," tuturnya.
Kasus perundungan di Indonesia memang sudah cukup mengkhawatirkan. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat setidaknya sudah terungkap 12 kasus perundungan di sekolah untuk Januari hingga Mei 2023 saja.
Lebih lanjut, Ace menyinggung soal kasus perkawinan anak yang masih cukup tinggi di Indonesia. Dalam HAN 2023, Pemerinah mengusung tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’, yang di dalamnya memuat sub tema yakni setop perkawinan anak.
“Sosialisasi dan edukasi untuk menghentikan pernikahan anak sangat penting. Memang pernikahan anak di sejumlah daerah sudah menjadi budaya, tapi dengan mengedukasi bahwa hal tersebut adalah pelanggaran terhadap anak, kita berharap tren perkawinan anak bisa menurun,” ujar Ace.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, ada 1,2 juta anak perempuan di Indonesia yang menikah sebelum usia 18 tahun. Angka ini menunjukkan perkawinan anak masih menjadi masalah serius di Indonesia.
Ada berbagai faktor maraknya perkawinan anak di Indonesia, mulai dari masalah finansial hingga tradisi. Untuk itu, Ace mendorong pemerintah menggencarkan sosialisasi mengenai dampak kesehatan fisik dan mental, dampak sosial hingga dampak ekonomi rumah tangga jika anak dikawinkan saat belum waktunya.
"Pemerintah harus rajin memberikan edukasi akan dampak negatif apabila anak yang belum siap secara mental namun dipaksa membina rumah tangga. Anak berhak untuk tumbuh dan berkembang secara sehat dan bahagia. Pernikahan dapat menghambat anak untuk mencapai potensi penuh mereka," kata Ace.
Di sisi lain, Komisi VIII DPR mendukung upaya pemerintah yang menjadikan peringatan HAN 2023 sebagai momentum bagi orang tua untuk mengawal anak agar cerdas dalam bermedia sosial demi menuju generasi emas. Ace mengingatkan banyaknya kasus mengkhawatirkan saat ini bermunculan dampak anak kecanduan gawai, bahkan sampai ada yang harus menjalani sesi rehabilitasi.
“Pengawasan orang tua dan keluarga sangat dibutuhkan dalam hal ini. Jadilah role model yang baik bagi anak, tunjukkan kepada anak bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak karena banyak konten di medsos yang cukup berbahaya sehingga harus disaring seperti konten kekerasan, pornografi, dan ujaran kebencian,” ucapnya.