Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hari Ini Terakhir! Pengguna X Wajib Daftar Ulang atau Akun Dikunci
Advertisement . Scroll to see content

Sumpah Pemuda, Teknologi Digital, dan Hoaks

Kamis, 22 Oktober 2020 - 05:05:00 WIB
Sumpah Pemuda, Teknologi Digital, dan Hoaks
Dosen Komunikasi Universitas BSI Elpa Hermawan
Advertisement . Scroll to see content

Elpa Hermawan, SIkom, MM
Dosen Komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika

SETIAP 28 Oktober, rakyat Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda. Sejak dideklarasikan pada 1928, berarti tahun ini sudah masuk 92 tahun.

Pada saat itu, beragam organisasi kepemudaan dari basis daerah seperti Jong Java, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon dan lainnya bersama perhimpunan pelajar-pelajar mendeklarasikan diri berbangsa satu, berbahasa satu, bertumpah darah satu: Indonesia.

Menariknya komitmen para pemuda di era dahulu dilakukan dengan dasar rasa cinta memiliki yang tinggi demi mewujudkan berdirinya negara Indonesia tanpa alat komunikasi modern dan canggih seperti saat ini. Hal itu dilakukan dengan mulut ke mulut maupun lewat surat menyurat.

Tentunya tantangan pemuda pada 1928 sangat berbeda dengan sekarang ini. Bila dulu pemuda Indonesia bersatu menghadapi penjajah, saat ini dihadapkan pada era kompetisi global yang jauh lebih sulit. Maka, pemuda Indonesia harus bersatu agar kemajuan dan keunggulan bangsa dapat terwujud.

Di era kemajuan teknologi ini, para pemuda dapat melakukan berpuluh-puluh kali lipat lebih baik dibandingkan para pendahulunya di awal abad 20. Tingginya akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, serta mudahnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain membuat berkumpul, berdiskusi dan bertukar gagasan lebih mudah.

Teknologi digital tersedia dan bisa diakses hampir oleh semua lapisan masyarakat. Dengan kemajuan zaman seperti sekarang, komunikasi tetap bisa dilakukan sekalipun terpisah oleh ruang dan waktu. Inilah era digital, bahkan kita telah memasuki era disrupsi, era revolusi industri 4.0.

Merujuk perjuangan Sumpah Pemuda 1928, kita yang hidup di era digital saat ini pun sesungguhnya mampu mewujudkan Sumpah Pemuda 4.0. Salah satunya memanfaatkan teknologi digital dengan memperkuat jejaring. Sebagai generasi penerus bangsa, perbanyak aktivitas dengan saling berbagi pengetahuan, berdiskusi, tukar ide atau informasi serta kerja sama yang produktif dan positif secara online.

Pada generasi saat ini harus diakui sisi kehidupan sangat dipengaruhi oleh dunia digital. Selain lingkungan kerja, dalam keluarga, lingkungan sekitar, sekolah dan pertemanan pun juga turut menggunakan kemajuan teknologi mumpuni, termasuk di dalamnya media sosial (medsos).

Ancaman Hoaks

Kemunculan berbagai teknologi memengaruhi perubahan tatanan sosial, ekonomi dan politik yang sudah mapan di masyarakat. Lompatan-lompatan ini yang kemudian memicu semua tergantung teknologi digital seperti e-learning, e-commerce, dan sebagainya.

Jika hal ini tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM dan pembentukan karakter sebagai identitas bangsa, akan mudah tersulut dan terbawa arus perpecahan dan lunturnya nilai-nilai Pancasila.

Namun sayangnya terakhir ini, banyak generasi muda yang mudah terjebak oleh isu atau berita yang tidak jelas atau bohong alias hoaks tanpa dilakukan kroscek terlebih dahulu yang akhirnya mengadu domba satu sama lain.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut