Survei Alvara, Publik Anggap Pemerintah Lamban Tangani Corona
Responden yang menyatakan pemerintah perlu untuk mengambil tindakan tegas terkait “belajar, bekerja dan ibadah di rumah” sebesar 90,6 persen.
Hasan mengatakan, survei dilakukan pada periode 19-21 Maret 2020 untuk melihat bagaimana pengetahuan, persepsi dan respon publik terhadap Covid-19. Survei dilakukan secara online kepada 1.223 responden di Indonesia.
"Karena survei dilakukan secara online, survei ini memiliki keterbatasan bahwa sampel tidak mewakili populasi Indonesia dari sisi demografi maupun geografi maka hasil riset ini tidak bisa digunakan untuk generalisasi kondisi Indonesia. Hasil riset ini merupakan tendensi opini publik di Indonesia terkait Covid-19," tuturnya.
Responden tersebar di enam pulau yaitu Jawa (88,6 persen), Sumatera (5,4 persen), Kalimantan (2,4 persen), BaliNusra (1,6 persen), Sulawesi (1,4 persen) dan Maluku Papua (0,6 persen). Mayoritas responden berusia 26-45 tahun (64,6 persen) dan bekerja sebagai karyawan swasta/BUMN (33,4 persen).
Menurut Hasan, selama masa tanggap darurat Covid-19 pemerintah perlu memberikan protokol yang jelas terkait dengan apa yang harus dilakukan oleh masyarakat jika terindikasi terinfeksi Covid-19. Sebab, hasil survei menunjukkan bahwa 98,2 persen menyatakan bersedia melakukan karantina mandiri, namun hanya 62,8 persen yang menyatakan bersedia memeriksakan diri ke rumah sakit jika responden maupun keluarga responden yang terindikasi terinfeksi Covid-19.