Tabrak Prof di Lampung, Mahfud MD Beri Jawaban Tegas soal Independensi Presiden dan Etika
JAKARTA, iNews.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3 Mahfud MD menghadiri acara Tabrak Prof yang diselenggarakan di Lampung, Kamis (25/1/2024) malam. Dia memberikan jawaban tegas kala ditanya terkait independensi presiden dan soal etika.
Semula, mahasiswa UIN Raden Intan, Yafril Mahesa, mempertanyakan independensi presiden yang secara terang-terangan mendukung salah satu pasangan calon (paslon) di Pemilu 2024.
Menjawab pertanyaan itu, Mahfud mempersilakan masyarakat menilai sembari melihat perkembangan ke depan.
"Soal presiden mendukung salah satu paslon, nah masyarakat sudah mendengar, ini pendapat masyarakat, pendapat pakar, pendapat berbagai ahli sudah muncul, nanti kita lihat perkembangannya," kata Mahfud.
Salah satu moderator kemudian mendalami pembahasan tersebut. Dia menyampaikan, saat ini banyak ibu-ibu yang khawatir tentang lahirnya generasi-generasi minus adab.
"Sekarang ini, Prof, banyak emak-emak, mamak-mamak khawatir tentang lahirnya generasi yang minus akan adab, etika dan generasi yang tidak tahu sopan santun," ucap moderator tersebut.
Mahfud menekankan, anak-anak tidak boleh dibiarkan tumbuh menjadi pribadi yang minus adab. Bagi Mahfud, itu dosa besar kepada bangsa.
"Membiarkan emak-emak dan ibu-ibu untuk melahirkan anak-anak yang tidak berakhlak itu adalah satu dosa besar kepada bangsa ini. Bangsa ini akan hancur mana kala generasi mendatang itu tidak punya etika dan tidak punya akhlak," kata Mahfud.
Mahfud meyakini, ketidakpunyaan etika dan akhlak memiliki makna tersendiri. Sebab, sebenarnya selalu saja itu semua berbarengan dengan sifat-sifat koruptif.
"Siapa pun orang yang tidak punya etika, akhlak dan moral pasti di belakangnya ada tindakan-tindakan korupsi yang dilakukan dalam berbagai bentuknya," katanya.
Dia mengingatkan jangan sampai anak-anak terjerumus. Terutama, ibu-ibu yang jadi pencetak generasi penerus di Indonesia.
"Itu bertentangan dengan budaya Indonesia, bertentangan dengan ajaran agama, bertentangan juga dengan tata hukum Indonesia," katanya.
Tabrak Prof yang digelar di Bento Kopi Lampung berjalan sukses. Masyarakat lintas generasi hadir untuk bisa menabrak langsung Mahfud dengan pertanyaan.
Editor: Rizky Agustian