TII: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Naik 1 Poin di 2018
Peringkat pertama dipegang Singapura dengan skor IPK sebesar 85 (naik satu poin), lalu disusul Brunei Darussalam 63 (naik satu poin), Malaysia sebesar 47 (stagnan), dan Indonesia 38 (naik satu poin). Peringkat selanjutnya diisi Filipina sebesar 36 (naik dua poin), Thailand 36 (turun satu poin), dan Timor Leste 35 (turun tiga poin).
“Vietnam turun dua poin, Laos stagnan, Myanmar naik satu poin, dan negara ASEAN paling buncit adalah Kamboja dari tahun 2017 skornya 21 sekarang menjadi 20,” ucap Wawan.
Dia menjelaskan, penilaian IPK atau CPI Indonesia berdasarkan sembilan sumber data yaitu World Economic Forum, International Country Risk Guide, Global Insight Country Risks Ratings, IMD World Competitiveness Yearbook, Bertelsmann Foundation Transform Index, Economist Intelligence Unit Country Ratings, PERC Asia Risk Guide, Varieties of Democracy Project, dan World Justice Project.
“Ada Global Insight dan PERC yang mengalami kenaikan, terutama Global Insight mengalami kenaikan sebanyak 12 poin. Global Insight salah satu survei yang banyak membahas bagaimana perilaku pelaku usaha terutama dalam perbaikan iklim investasi dan antikorupsi,” ujarnya.
Sementara, penilaian yang stagnan untuk Indonesia diperoleh dari World Economic Forum, International Country Risk Guide, Bertelsmann Foundation Transform Index, Economist Intelligence Unit Country Ratings, dan World Justice Project. “Ada dua indeks yang turun untuk Indonesia yakni indeks dari IMD World Competitiveness Yearbook turun tiga poin dan Varieties of Democracy Project turun dua poin,” kata dia.