TII: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Naik 1 Poin di 2018
Wawan menyoroti beberapa hal penting dari skor CPI Indonesia tahun ini. Pertama, kenaikan terbesar skor CPI Indonesia disumbang dari kenaikan skor indeks di Global Insight Country Risks Ratings dan PERC Asia Risk Guide. “Ini menjadi salah satu best performance yang penting untuk diperhatikan bersama bahwa proses kemudahan berusaha, perizinan investasi ini menjadi satu daya ungkit yang besar dalam kontribusinya menaikan CPI kita,” ucapnya.
Adapun persoalan relasi pebisnis dan politisi serta korupsi politik masih menjadi salah satu penghambat dalam peningkatan skor CPI Indonesia. Karenanya, kedua hal ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diperbaiki di Indonesia saat ini.
“Namun, jika merekam 10 tahun terakhir perjalanan CPI kita, pada 2009 Indonesia hanya mendapat skor 28 di ranking 111. Di 2018 skor kita 38 di ranking 89. Secara grafik linear meningkat,” tuturnya.
Dalam peluncuran CPI 2018, negara yang tertinggi IPK-nya di dunia adalah Denmark di posisi pertama dengan skor 88, disusul Selandia Baru di peringkat kedua dengan skor 87, lalu Finlandia bersama-sama dengan Singapura, Swedia, dan Swis di peringkat ketiga dengan skor 85.
Negara dengan IPK terendah secara global pada tahun lalu adalah Somalia di peringkat 180 dengan 10 poin, disusul oleh Suriah dan Sudan Selatan diperingkat 178 dengan skor 13 poin, lalu Yaman dan Korea Utara di peringkat 176 dengan skor 14.
Editor: Ahmad Islamy Jamil