Tokoh PP Muhammadiyah dan PAN Bertemu, Cari Solusi Atasi Polarisasi Bangsa
Keragaman itu menjadi kultur yang akhirnya membentuk idiom dan titik temu bangsa Indonesia, yakni Bhineka Tunggal Ika.
"Namun, seiring perkembangan kehidupan politik, nasional, maupun berbagai isu yang bersifat global, di sana-sini ada perbedaan-perbedaan dalam menyikapi keadaan di tubuh bangsa ini, baik soal Palestina yang sebenarnya dulu tak pernah ada polarisasi, kemudian persoalan-persoalan dalam negeri," tuturnya.
Muhammadiyah dan PAN memiliki satu visi atau satu pandangan tentang bagaimana memediasi agar polarisasi dalam kehidupan berbangsa semakin minim.
Siapa pun boleh bertumbuk dalam dinamika politik, budaya, dan kehidupan ekonomi, namun harus tetap menjaga Bhineka Tunggal Ika.
"Menjaga persatuan dan semangat gotong royong serta kebersamaan di tubuh bangsa ini. Terlalu mahal harganya kalau bangsa ini pecah, dari polarisasi menuju konflik dan perbedaan yang membawa pada disintegrasi nasional," katanya.
Editor: Anton Suhartono