TPM Yakin Akses Layanan Kesehatan Lebih Mudah jika Ganjar Pranowo Jadi Presiden
JAKARTA, iNews.id - Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud meyakini layanan kesehatan akan lebih mudah diakses oleh masyarakat apabila Ganjar Pranowo terpilih menjadi presiden. Keyakinan itu berdasarkan program 1 Desa, 1 Faskes dan 1 Nakes yang diusung Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
Wakil Deputi II Generasi Y dan Z Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Wakil Ketua Tim Pemenangan Muda Ganjar-Mahfud) Achyar Al Rasyid mengatakan, program itu membutuhkan anggaran Rp90,5 triliun per tahun berdasarkan riset yang dilakukan tim pemenangan. Artinya, anggaran yang dibebankan kepada APBN hanya sebesar tiga persen per tahun.
"Dengan anggaran ini nantinya akan dibangun kurang lebih 49.344 puskesmas dengan seluruh perangkat tenaga kesehatan dan obat-obatan, sehingga semua seluruh masyarakat dengan sangat mudah mendapatkan layanan Kesehatan," ujar Achyar dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).
Dia mengatakan, program itu bertujuan untuk memastikan agar masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan dengan mudah di mana pun, termasuk akses untuk bisa berobat dokter, mendapatkan obat-obatan, dan juga mempercepat penggunaan teknologi dalam layanan kesehatan seperti telemedicine.
“Dari apa yang sudah didata yang dihimpun oleh Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud saat ini hanya ada 10.292 puskesmas di Indonesia dari total 83.794 desa pada tahun 2022. Menurut data BPS itu berarti hanya sekitar 12 persen sekian saja desa yang memiliki puskesmas dan Ganjar-Mahfud secara tegas akan melakukan kebijakan agar setiap desa di Indonesia itu harus memiliki puskesmas," tuturnya.
"Kemudian kita memiliki sebuah target terkait rasio dokter terhadap jumlah penduduk menjadi 1:1.000 penduduk dan untuk memenuhi target ini Indonesia masih membutuhkan kurang lebih 150.000 dokter," ucap Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2022-2023 ini.
Menurutnya, dibutuhkan restrukturisasi manajemen tenaga kesehatan dan memastikan alokasi anggaran. Selain itu, diperlukan juga peningkatan pembangunan dan revitalisasi puskesmas.
"Terutama di wilayah 3T dan perbatasan”, ujar Achyar yang juga merupakan Kandidat Ph.D Urban Planning Tianjin University, Tiongkok.
Dia mengatakan, program ini juga akan menyerap anak-anak muda yang tengah menjalankan studi di berbagai kawasan sebagai tenaga kesehatan.
“Dengan dilakukannya kebijakan ini nanti, saya yakin akan berimplikasi kepada terakomodirnya banyak lulusan-lulusan kedokteran dan keperawatan bisa bekerja di mana pun di Indonesia," ujar Achyar.
Dia meyakini, Ganjar akan menjalankan amanah sebagai presiden secara objektif saat terpilih pada Pilpres 2024 nanti. Menurutnya, capres berambut putih itu akan melanjutkan dan meningkatkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang positif, serta menghadirkan terobosan dan inovasi pada program yang dinilai kurang baik.
"Dalam hal ini posisi Pak Ganjar jelas dan tegas bahwa akan melanjutkan yang positif dan baik dari yang Pak Jokowi sudah lakukan dan akan melakukan sentuhan-sentuhan baru dan inovatif untuk memperbaiki kekurangan selama ini untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Sehingga tegas saya sampaikan, bahwa Ganjar Pranowo layak disebut sebagai Jokowi Plus, Jokowi 3.0," ujar Achyar yang juga merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama, Cirebon.
Editor: Rizky Agustian