TV Hiburan Rakyat, Nurul Arifin: TV Analog Dimatikan dan STB Tak Gratis, Kominfo Tidak Peka
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dinilai tidak menunjukkan kebijakan yang pro rakyat. Contohnya terkait dengan penghentian TV analog ke TV digital.
Bahkan, pernyataan Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal PPI Kemkominfo Heryantika Kurnia terkesan Kemkominfo tidak peka dengan kondisi saat ini. Heryantika Kurnia justru mempromosikan agar masyarakat membeli Set Top Box (STB) pada produk tertentu, seperti STB yang terdapat tulisan DVB-T2 dengan tanda atau tulisan, Siap Digital.
Padahal, keputusan pemerintah untuk menghentikan siaran TV analog beralih ke siaran TV digital, ASO (Analog Switch Off) yang dimulai 17 Agustus di enam wilayah siaran Indonesia, sejak awal diputuskan untuk tidak membebani masyarakat.
Selain itu, Kementerian Kominfo secara gamblang mengarahkan masyarakat untuk membeli produk tertentu merek STB yang bersertifikat Kominfo, seperti Nexmedia (NA1300/DVB-T2 MPEG4 HD), Polytron (PDV 600T2), Ichiko (8000HD), Akari (ADS-2230, ADS-168 dan ADS-210), Venus (Brio), Tanaka (T2), Matrix (Apple), Evercoss (STB1).
Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin menilai kebijakan Kementerian Kominfo tidak sesuai dengan kesepakatan awal dengan DPR. Kementerian Kominfo, kata diaberjanji akan memberikan secara gratis STB kepada masyarakat yang membutuhkan untuk beralih dari TV analog ke TV Digital, mulai Agustus ini.
“Kominfo ini tidak konsisten. Semasa pembahasan RUU Cipta Kerja dikatakan bahwa set top box akan diberikan secara gratis. Sekarang bukannya gratis malah kesannya mengambil keuntungan dari pengadaan set top box ini,” ujar Nurul Arifin di Jakarta, Minggu (1/8/2021).
Dia menuturkan, pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian masyarakat, sehingga kurang pantas Kementerian Kominfo menambah beban masyarakat. Kementerian Kominfo diminta menunjukkan empati yang tinggi kepada masyarakat.
“Kominfo sama sekali tidak peka terhadap kondisi masyarakat yang sedang bertahan menghadapi pandemi ini. Televisi merupakan satu-satunya hiburan rakyat. Saat ini masih banyak masyarakat yang hanya punya TV analog,” tuturnya.
Politikus Partai Golkar ini juga mengingatkan agar Kementerian Kominfo jangan merebut kebahagiaan masyarakat dengan mematikan begitu saja TV analog dan memaksa mereka membeli STB, alih-alih memberikannya secara gratis.
"Sebaiknya program ini ditunda dulu sampai reda pandemi. Atau kalau memang harus pindah saat ini, maka STB harus dibagikan secara gratis,” katanya.
Selain itu dia juga menilai Kementerian Kominfo yang meminta masyarakat untuk membeli STB sudah bersertifikat dan melihatnya di aplikasi SIRANI (tersedia di android dan iOS) atau di www.siarandigital.kominfo.go.id menunjukkan niat yang tidak tulus kepada masyarakat.
“Jangan mengambil keuntungan di tengah kesulitan yang sedang dihadapi rakyat. Masih ada waktu sampai tahun depan untuk merealisasikan program transisi analog ke digital. Saya minta hal ini jadi perhatian kita bersama,” ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi