Wapres Ma'ruf Amin Sebut Pernyataan Macron Tak Bisa Dibenarkan
Kata dia, pemerintah dan ormas-ormas keagamaan memiliki prinsip yang sama sesuai dengan konstitusi dalam membangun relasi komunikasi yang baik sehingga relasi persaudaraan umat beragama di dunia ini tidak tercederai.
“Di konstitusi kita itu kan kebebasan dibatasi nilai-nilai agama, oleh norma-norma, oleh undang-undang. Jadi tidak boleh sama sekali tanpa batas. Inilah yang kemudian ingin terus kita komunikasikan secara global supaya kebebasan itu tidak menodai, mencederai kebebasan orang lain, hak asasi orang lain,” katanya.
Dia pun berharap agar sistem moderasi beragama yang dilakukan di Indonesia dapat disosialisasikan di tingkat global. Sebab, sistem ini terbukti mampu menjaga keharmonisan beragama di Indonesia walaupun kebebasan berekspresi tetap dilakukan.
“Kita sebenarnya mempunyai modal bagaimana moderasi yang diterapkan di Indonesia membangun adanya harmoni, toleransi serta hubungan yang baik antarumat beragama di Indonesia. Pemerintah bersama-sama dengan tokoh-tokoh agama berhasil membangun moderasi ini. Nah, kita ingin juga nanti moderasi juga dibangun di seluruh dunia,” ucap Wapres.
Ma'ruf berpesan agar di masa yang akan datang, diplomasi dan diskusi memperkuat persaudaraan antarbangsa dapat dikedepankan sehingga harmonisasi serta toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara dapat tercapai. Diskusi tersebut menurutnya dapat dilakukan melalui jalur diplomasi kenegaraan (government to government) atau diskusi antar individu (people to people) maupun diskusi antar tokoh-tokoh agama.
“Kita berharap Prancis bisa menemukan formula yang tepat dalam mengelola kehidupan beragama di sana. Mudah-mudahan bisa ditemukan titik-titik keseimbangan antara nilai-nilai lama yang ada di Prancis, yang dianut selama ini dan juga ada dinamika baru, terutama populasi muslim di Prancis,” ucap dia.
Editor: Rizal Bomantama