Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BRIN Beri Penghargaan Habibie Prize 2025 ke 5 Ilmuwan, Jimly hingga Quraish Shihab
Advertisement . Scroll to see content

Wapres Terima Kunjungan Istri Gus Dur hingga Quraish Shihab, Bahas Keutuhan Bangsa

Jumat, 12 Januari 2024 - 00:33:00 WIB
Wapres Terima Kunjungan Istri Gus Dur hingga Quraish Shihab, Bahas Keutuhan Bangsa
Wapres Ma'ruf Amin menerima audiensi sejumlah tokoh bangsa seperti istri Gus Dur Sinta Nuriyah hingga Quraish Shihab yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa. (Foto: Setwapres)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menerima audiensi sejumlah tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (11/1/2024). Gerakan itu berisi sejumlah tokoh di antaranya istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yaitu Shinta Nuriyah, Quraish Shihab, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, dan Alissa Wahid.

Para tokoh membawa gagasan Gerakan Nurani Bangsa sebagai upaya menjaga dan merawat Indonesia. “Saya senang sekali karena masih banyak tokoh-tokoh yang mau berusaha untuk menjaga bangsa ini. Andaikata sudah tidak ada, saya kira (keadaan bangsa Indonesia ke depan) akan lebih parah, karena tidak ada orang yang mau menyuarakan kebenaran dan kebaikan,” ujar Wapres.

Dia mengungkapkan kunci merawat keutuhan bangsa adalah nurani yang dimotori akal yang sehat dan hati yang bersih. Oleh sebab itu, peran para tokoh bangsa sangat fundamental guna terus menjaga akal dan pikiran masyarakat agar tetap sehat dan jernih.

“Jadi kehilangan akal sehat, hatinya tidak bersih, ini saya kira yang menjadi sumber terjadinya ketidakrukunan atau terjadinya konflik-konflik. Ini yang memang harus kita suarakan,” katanya.

Menurut dia, salah satu tantangan terdekat dalam merawat keutuhan bangsa adalah kontestasi Pemilu 2024. Menurutnya, pemilu dapat menyebabkan polarisasi masyarakat yang berujung pada perpecahan.

Dia mengatakan peran tokoh bangsa saat ini sangat diperlukan untuk mengingatkan masyarakat agar terus menjaga perbedaan pilihan politik yang tak menimbulkan konflik.

“Saya pikir tokoh-tokoh ini harus terus melakukan upaya-upaya melalui berbagai pertemuan, forum, untuk menyuarakan harus seperti apa menjaga dan merawat keutuhan bangsa ini,” ujarnya.

Sebab, kata dia, apabila Indonesia sampai terpecah maka mengkhianati perjuangan para pendiri bangsa yang telah berjuang pada masa lampau.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut