Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cuaca Ekstrem, Kemenhub Pasang Status Waspada Transportasi Laut
Advertisement . Scroll to see content

5 Masalah Mobil Kerap Terjadi saat Cuaca Ekstrem, Ini Harus Diperhatikan

Selasa, 27 Februari 2024 - 06:37:00 WIB
5 Masalah Mobil Kerap Terjadi saat Cuaca Ekstrem, Ini Harus Diperhatikan
Berkendara di cuaca ekstrem membutuhkan kemampuan berkendara yang mumpuni dan kondisi kendaraan prima dengan perawatan ekstra dan rutin. (Foto: FRED GREAVES | REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

3. Kaca mobil berembun

Cuaca dingin dan hujan seringkali menyebabkan embun terbentuk di kaca. Penyebab lainnya adalah kelembaban dalam kabin mobil karena paparan partikel air dari pendinginan udara AC. 

Sebelum mengganggu visibilitas dan keamanan berkendara, lakukan service AC tiap tiga bulan sekali untuk mencegah proses pengembunan. Manfaatkan fitur resirkulasi pada mobil untuk mengalirkan udara dari luar ke dalam tanpa mengubah suhu AC, sehingga mencegah perbedaan suhu yang dapat menyebabkan embun terbentuk di kaca mobil.

4. Rem tidak pakem

Ketika berkendara di atas permukaan jalan yang basah, sistem pengereman mungkin menjadi kurang responsif. Air yang terjebak di antara kampas rem dan cakram dapat mengganggu kontak antara kedua komponen tersebut. 

"Untuk menghindari kondisi tersebut, pengendara disarankan melakukan perawatan secara rutin untuk memeriksa kondisi minyak rem dan menggantinya, terutama jika mobil sudah mencapai 40.000 kilometer," kata Apriyanto.

Selain itu, ban yang sudah aus juga dapat mengurangi traksi sehingga membuat mobil sulit berhenti dalam kecepatan tinggi. Pada ban sudah terdapat simbol Tread Wear Indicator (TWI) untuk membantu pengendara mengukur batas keausan yang diperbolehkan. Jika kembang ban telah mencapai segitiga TWI, sebaiknya segera mengganti ban.

5. Risiko aquaplaning

Aquaplaning adalah kondisi ketika ban mobil kehilangan kontak dengan aspal karena genangan air, mengakibatkan hilangnya traksi dan ketidakstabilan kendaraan. Ini disebabkan ketebalan genangan air dan kecepatan mobil yang tinggi membuat alur ban tidak mampu mengalirkan air dengan efektif. 

"Untuk mencegah aquaplaning, hindari kecepatan di atas 60 km/jam saat hujan. Pastikan juga kondisi ban tidak botak, karena hal ini dapat mengakibatkan ban tidak mampu melakukan pembuangan air dan menyulitkan pengereman, sehingga mobil kehilangan kendali," ujar Apriyanto.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut