Inggris Gelontorkan Investasi Rp1,1 Triliun agar Pabrik Mini Tidak Pindah ke China
Kemi Badenoch, Business and Trade Secretary Inggris mengatakan bahwa keterlibatan mereka dalam investasi itu justru akan membantu meningkatkan kepercayaan pada ekonomi Inggris. "Kami bangga bisa ikut mendukung investasi BMW Group," ujarnya.
Autoexpress memperkirakan jumlah yang dikuncurkan oleh pemerintah Inggris mencapai 10 persen dari total dana yang telah masuk yakni 751 juta dolar AS atau sekitar Rp11,4 triliun. Jadinya diperkirakan sebanyak 75 juta dolar AS atau sekitar Rp1,1 triliun merupakan dana yang diambil dari pajak masyarakat Inggris.
Langkah itu justru disebutkan Carbuzz jadi upaya yang positif. Pemerintah Inggris dipastikan berhasil mempertahankan BMW Group untuk tetap berinvestasi di Inggris melalui pabrik Mini di Oxford.
Pabrik-pabrik itu juga akan tetap memproduksi mobil-mobil buatan Mini. Artinya ribuan karyawan yang ada di pabrik tersebut juga tetap bekerja seperti biasa.
Selain itu pabrik Mini di Oxford juga dipastikan akan terlibat aktif dalam proyek masa depan Mini. Salah satunya adalah produksi mobil listrik Mini. Direncanakan Pada 2030 pabrik di Oxford hanya akan memproduksi mobil listrik Mini.
"Investasi baru ini membuat kami bisa mengembangkan fasilitas pabrik untuk model-model masa depan Mini. Ini jadi jalan awal untuk memproduksi mobil listrik murni di masa depan," ujar Milan Nedeljkovic, member of the board of management of BMW AG.
Diketahui saat ini pemerintah Inggris memang direpotkan dengan kemungkinan hengkangnya berbagai produsen mobil yang kepemilikannya dipegang oleh asing. Sebelumnya Jaguar Land Rover juga siap menutup pabrik mereka di Inggris dan memilih tempat lain jika Inggris tidak mau membantu berinvestasi.
Tata Motors yang menguasai merek Jaguar Land Rover Inggris siap hengkang jika dana bantuan tidak diberikan. Hal itu sangat tidak diinginkan oleh Inggris karena akan berdampak pada ribuan warga mereka yang akan kehilangan pekerjaan.
Editor: Ismet Humaedi