Marak Kecelakaan Bus Pariwisata, Pengamat: Sopir Selalu Menjadi Korban

JAKARTA, iNews.id - Kecelakaan yang melibatkan bus kerap menjadikan sopir sebagai tersangka utama. Padahal, kecelakaan tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari perawatan bus hingga kondisi armada yang tidak sesuai.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarna mengungkapkan, berdasarkan catatan KNKT (Komite Nasional Keselamatan transportasi) ada dua pola kecelakaan bus. Pertama rem blong pada jalan yang sub-standar, dan kedua micro sleep disebabkan pengemudi mengalami kelelahan.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu mengatakan, jam operasional bus pariwisata tidak menentu. Ini menyebabkan sopir bus kelelahan karena padatnya aktivitas yang jadi pemicu kecelakaan.
"Hampir semua pengguna membuat itinerary perjalanan sungguh tidak manusiawi. Aktivitas dari pagi hingga sore untuk berwisata, kemudian malamnya berada di jalan untuk pulang," kata Djoko dalam keterangan resmi.
"Kalaupun ada waktu istirahat, hampir semuanya tidak ada yang memberi pengemudi tempat istirahat memadai. Peserta wisata tidur di hotel, pengemudi tidur di bus. Inilah yang memicu sering terjadinya kecelakaan bus wisata," katanya.