Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Permintaan Mobil Listrik di Dunia Melambat, Produsen Lakukan PHK 
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Panjang General Motors, Raksasa Otomotif AS Sempat Ajukan Bangkrut

Jumat, 11 Juni 2021 - 13:42:00 WIB
Sejarah Panjang General Motors, Raksasa Otomotif AS Sempat Ajukan Bangkrut
Pada Juni 2009, saat masalah keuangan perusahaan meningkat menjadi sekitar 173 miliar dolar AS, GM mengajukan perlindungan kebangkrutan. (Foto: GM)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - General Motors (GM) merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia. Berbagai merek mobil terkemuka berada di bawah naungannya.

Kisah GM dimulai pada 1892. Ketika itu, R.E. Olds, mengumpulkan tabungannya untuk mengubah pabrik mesin angkatan laut dan industri Ayahnya menjadi Olds Motor Vehicle Company.

Namun sebagai perusahaan rintisan, usahanya tak berjalan mulus. Pada 1895, kendaraan Olds dengan model pertama berkapasitas empat tempat duduk berbahan bakar bensin sukses di pasaran.

Mobil ini menghasilkan lima tenaga kuda dengan konversi kecepatannya mencapai 18,6 mph atau sekitar 30 km/jam.

Belum puas dengan pencapaiannya, Olds membangun pabrik pertama di Detroit, Amerika Serikat, yang dikhususkan untuk memproduksi mobil. Mobil pertama yang dirakit di sana kendaraan mewah seharga 1.200 dolar AS. Sementara model kedua dijual dengan harga 650 dolar AS. Keduanya sukses di pasaran, hingga saat memasuki abad baru, Olds telah menjual lebih dari 1.400 unit mobil.

Di rentang waktu yang sama, Cadillac berdiri di Detroit. Adalah Henry Leland mantan pegawai Oldsmobile yang membangunnya. Pada 1902, Cadillac pertama buatannya dibangun.

Selain itu, seorang insinyur bernama David Buick, juga mendirikan pabriknya, Buick Motor Company di Detroit selama periode yang sama.

Kemudian pada 1903, pasar mengalami fluktuatif hebat. Tak sediki perusahaan otomotif yang gulur tikar akibat masalah finansial.

Kondisi ini memaksa sejumlah perusahaan membentuk konsorsium. William Durrant, direktur utama Buick Motors, adalah orang di balik rencana penggabungan tersebut.

Penggabungan inilah yang kemudian melahirkan GM, yang merupakan penyatuan antara Oldsmobil dan Buick Motors. Di tahun itu, GM mendirikan pabriknya di Michigan, AS.

Pada 1909, perusahan lain, yakni Cadillac dan Pontiac bergabung dengan GM. Merger ini dengan cepat membuahkan hasil positif dari sisi keuangan.

Meski singkat, GM yang dinahkodai Willams juga mengakuisisi Reliance Motor Truck Company dan Rapid Motor Vehicle Company.

Namun, William kehilangan kekuasanya atas GM pada 1910. Penyebabnya krisis kepercayaan seorang bankir yang melihat besarnya jumlah utang sekitar 15 juta dolar AS, dari hasil sejumlah akuisisi perusahaan.

Didepak dari GM, tak menyulutkan ambisi William di industri otomotif. Dia kemudian mendirikan perusahaan mobil bernama Chevrolet Motor Company. 

Melalui perusahaan besutannya, Willam diam-diam membeli saham GM. Dari situ, Willam mampu kembali mengambil alih perusahaan, setelah melakukan negosiasi ketat dalam sejarah bisnis AS. 

Pada 1916, William kembali duduk di jajaran direksi perusahaan. Tak hanya itu, William juga membawa Chevrolet ke pangkuan GM. Alhasil, GM terus tumbuh dan mengakuisisi banyak perusahaan. 

Willam bertahan di kursi jajaran pimpinan hingga 1920. Di tahun itu, GM melakukan perombakan besar-besaran. Tercetuslah nama Alfred P Sloan, sebagai orang yang memegang kendali utama GM.

Di bawah kendalinya, pada 1920-an, GM mampu melampaui Ford dari sisi penjualan. Sloan juga ekspansi ke luar negeri, dengan membeli Vauxhall Motors di Inggris pada 1925.

Tak puas, GM masuk ke tanah Bavaria dengan mengakuisisi Adam Opel Jerman, pada 1931.

Pemilihan Sloan sebagai pemegang setir perusahaan adalah keputusan yang tepat. Sloan disebut tidak hanya menciptakan organisasi yang menyelamatkan GM, tetapi juga kebijakan manajemen baru yang diadopsi oleh banyak bisnis lain.

GM Tumbuh

Usai Perang Dunia II pada 1950-an hingga 1960-an, GM tumbuh bersama perekonomian AS. Selama periode ini, GM terus memegang porsi 40-50 persen dari total penjualan produk otomotif di negeri Paman Sam. 

Pada 1970-an hingga 1980-an, GM bersama produsen mobil AS lain harus menghadapi persaingan semakin ketat dari mobil Jepang. Pada 1980-an, di bawah genggaman Roger B Smith, GM mulai mengalami kemunduran. 

Produsen mobil Jepang, yang dipimpin oleh Toyota dan Honda, merebut sebagian pangsa pasar GM.

Pada awal 1990-an, Jack Smith dipilih menjadi pemimpin GM. Smith langsung melakukan restrukturisasi radikal, caranya dengan pengurangan tenaga kerja, pemotongan biaya yang dalam, dan penghapusan beberapa lini produk GM yang paling terkenal, termasuk Oldsmobile.

Melalui upaya tersebut, perusahaan menemukan dirinya mendapatkan kembali pangsa pasar. 

Abad ke-21 menguji kekuatan GM sebagai pembuat mobil terbesar di dunia. CEO Rick Wagoner, berusaha mengurangi kewajiban perawatan kesehatan dan pensiunnya di masa depan. GM juga menjadi pemilik tunggal Saab Automobile AB pada 2000. 

GM memiliki saham ekuitas di sejumlah perusahaan mobil, termasuk Fiat, Isuzu, Fuji Heavy Industries (Subaru), dan Suzuki.

Pada 2004, perusahaan terpaksa menghentikan Oldsmobile. Empat tahun kemudian, GM dihantam ketangguhan Toyota Motor Corporation.

GM juga berupaya mengurangi kepemilikan jasa keuangannya melalui berbagai kesepakatan, terkait General Motors Acceptance Corporation (GMAC) dan divisi terkait. 

Pada 2006 GM menjual 51 persen saham GMAC kepada Cerberus Capital Management. GMAC kemudian berganti nama menjadi Ally Financial.

Ajukan Bangkrut

Pada Desember 2008, Presiden AS George W Bush saat itu mengumumkan rencana menyelamatkan keuangan darurat yang menerpa pembuat mobil "Big Three", yakni Chrysler LLC, General Motors, dan Ford. Tujuannya untuk mencegah runtuhnya industri otomotif yang sedang berjuang.

Pada Juni 2009, saat masalah keuangan perusahaan meningkat menjadi sekitar 173 miliar dolar AS, GM mengajukan perlindungan kebangkrutan. Ini adalah salah satu pengajuan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS.

Pada 2010, GM secara resmi menghentikan merek Pontiac dan Saturn, serta menjual Saab. Perampingan itu membuat GM hanya memiliki empat divisi kendaraan, yakni Buick, Cadillac, Chevrolet, dan GMC.

GM menghadapi kemunduran pada 2014, ketika terungkap selama sekitar satu dekade perusahaan telah menutupi fakta bahwa beberapa model mobil memiliki sakelar pengapian yang salah.

Sebelumnya, GM menorehkan prestasi menduduki peringkat pertama dalam Global 500 Fortune, sejak 1996 sampai 2000. Namun pada 2019, GM harus puas di posisi ke-32. Kemudian pada 2020, kondisi perusahaan semakin memburuk merosot ke posisi 40 dari peringkat Global 500 Fortune.

Namun, GM terus belajar dari pengalaman. Banyak merek mobil tersedia di bawah GM, sehingga perusahaan masih berdiri tegak.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut